Scroll untuk baca artikel
Kolom

Kesaktian Pancasila, Pemilu dan Rusuh Suporter

Redaksi
×

Kesaktian Pancasila, Pemilu dan Rusuh Suporter

Sebarkan artikel ini

TRAGIS. Rusuh suporter sepakbola memakan korban 137 jiwa melayang. Terjadi setelah berlangsung pertandingan dua kesebelasan, Persebaya dan tuan rumah Arema. Di stadion tuan rumah, Kanjuruhan Malang.

Ini jumlah terbesar yang pernah ada. Justru terjadi saat kita masih mengibarkan bendera Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2022.

Pertanyaan mendasar: untuk apa dan siapa mereka rusuh di lapangan hijau. Banyak korban bisa lantaran spontan. Betulkah karena fanatisme terhadap kesebelasan kotanya. Bukan bentrok antara suporter, Bonex dan Aremania. Tapi katakanlah, ini murni suporter dari Aremania.

Tampaknya tidak ada usaha mengantisipasi olahraga yang menegasi sportivitas. Disinilah perlunya bagaimana memahamkan mengenai fanatisme. Sebab sebelum sebelumnya ada penanda korban fisik atau materi.

Dikabarkan, media mengungkap beberapa sebab jatuhnya korban begitu banyak. Mereka terinjak-injak, atau sesak napas tersemprot gas airmata. Juga disinyalir, membludaknya penonton, karena tiket yang dijual jauh melebihi kuota.

Jadi, ada sebab yang lebih mendasar. Yaitu lebih mementingkan pengamanan dan keuntungan dari bisnis sepakbola. Tidak ada keamanan bersifat pelayanan antisipasi, sebelum kemungkinan terburuk terjadi.

Dasar dari semua itu memang fanatisme, di dunia sepakbola. Bagaimana dengan fanatisme di jagad politik. Fanatisme dua kubu bebuyutan, terutama jelang pemilu 2024.

Toh alasan bisa sama: tidak mau menerima kekalahan.

Apakah pemerintah dan parpol sudah mengantisipasi. Bagaimana tugas KPU dn Bawaslu. Apakah hanya bertugas atas perhitungan suara dan pengawasannya.

Kemudian pertanyaan lanjut yang lebih mendasar, kaitan dengan Hari Kesaktian Pancasila. Apakah itu hanya menjadi ritual upacara dan pengibaran bendera. Jangan-jangan musibah terbesar ini selesai dengan pernyataan: Berkabung Nasional.

Seorang tua bertanya: bagaimana dengan pendidikan Pancasila di sekolah?***