Dari penguatan organisasi hingga jalur afirmasi pendidikan, sembilan rekomendasi lahir untuk Sulbar yang lebih berdaya.
BARISAN.CO — Musyawarah Daerah (Musda) II Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Provinsi Sulawesi Barat yang digelar selama tiga hari, 27–29 Juni 2025, telah menghasilkan rancangan sembilan poin rekomendasi strategis untuk masa bakti 2025–2030.
Rekomendasi ini disusun sebagai arah awal penguatan kontribusi alumni UGM terhadap pembangunan daerah.
Salah satu poin penting dalam rancangan tersebut adalah pemberian mandat kepada Ketua dan Tim Formatur terpilih untuk menyusun struktur lengkap Pengurus Daerah KAGAMA Sulbar, paling lambat satu bulan setelah Musda berakhir.
Selain itu, Musda mendorong konsolidasi dan koordinasi organisasi secara intensif dengan pengurus pusat, rektorat UGM, serta organisasi eksternal lainnya.
Dalam bidang pembangunan, KAGAMA Sulbar diharapkan aktif melakukan kajian bersama pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan untuk mendukung transformasi ekonomi lokal serta meningkatkan daya saing daerah.
Fokus lain adalah peningkatan sumber daya manusia dan tenaga kerja terampil melalui kerja sama lintas sektor dan pelaksanaan program kerja yang efektif.
Salah satu gagasan yang mengemuka adalah percepatan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan UGM untuk membuka akses pendidikan melalui jalur afirmasi. Rancangan rekomendasi menargetkan alokasi kuota afirmasi bagi 50 mahasiswa S1 dan 20 mahasiswa pascasarjana dari Sulbar setiap tahun.
Ketua KAGAMA Sulawesi Barat, Salman Dianda Anwar, menegaskan bahwa peningkatan kualitas manusia di Sulbar menjadi perhatian utama alumni UGM.
“Kami memang mendorong, karena salah satu yang menjadi fokus kita dari Universitas Gadjah Mada itu dan khususnya keluarga alumni Universitas Gadjah Mada di Provinsi Sulawesi Barat, kami ingin mengambil peran membantu daerah ini untuk meningkatkan indeks manusianya,” kata Salman, Sabtu (28/06/2025)
Ia menambahkan bahwa salah satu bentuk konkret dari dukungan tersebut adalah memperluas akses pendidikan bagi masyarakat Sulbar.
“Dalam hal ini, kita mendukung program yang dilakukan pemerintah. Secara taktis yang bisa kami lakukan sekarang adalah dengan memberi kesempatan untuk memanfaatkan kebijakan dari Universitas Gadjah Mada dengan afirmatif program, di mana memberi ruang kepada daerah-daerah terpencil, terbelakang, termasuk daerah-daerah di luar Jawa untuk mendapat kesempatan akses kuliah di UGM,” jelasnya.
Rancangan rekomendasi lainnya mencakup identifikasi wilayah potensial untuk pembentukan pengurus cabang baru, dukungan terhadap pembentukan Kota Mamuju, serta digitalisasi sistem keanggotaan KAGAMA Sulbar melalui pengembangan database, website, dan media sosial organisasi.