Menyikapi penerapan asas tunggal Pancasila, di tahun 1986 Kongres HMI dilaksanakan di Wonosari guna menolak hasil Kongres di Padang dan terbentuklah HMI Majelis Penyelamatan Organisasi (MPO).
BARISAN.CO – Sejak 5 Februari 1947, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah berdiri. Organisasi kemahasiswaan itu diprakarsai oleh Lafran Pane bersama 14 mahasiswa Sekolah Tinggi Islam.
Tahun ini, menjadi milad ke-75 HMI. Salah satu alumninya adalah ahli hukum, Andi W. Syahputra.
Andi mulai bergabung HMI di tahun 1985. Pada awal-awal kuliah, Andi mengikuti Basic Training (Batra) di Bogor.
“Sistem training yang diselenggarakan HMI punya karakteristik tersendiri. Berbeda dengan training-training dasar yang diadakan oleh organisasi kemahasiswaan mana pun sebagai syarat keanggotaan,” kata Andi kepada Barisanco, Sabtu (5/2/2022).
Waktu Andi bergabung HMI, pergolakan politik di tanah air khususnya kebijakan politik Orde baru sedang memanas, yakni pelarangan asas tunggal Islam bagi ormas-ormas. Andi menuturkan, waktu itu terjadi, HMI adalah ormas Islam yang paling getol menolak kebijakan tersebut.
“Sehingga terjadi pemaksaan terhadap penetapan asas Pancasila terhadap HMI. Imbasnya, HMI terbelah dua,” lanjut Andi.
Perpecahan terjadi pada Kongres ke-16 di Padang terkait penetapan Pancasila sebagai asas organisasi sebagai pengganti asas Islam. Penolakan penetapan asas Pancasila mayoritas berasal dari cabang besar HMI seperti Jakarta, Yogyakarta, Makasar, Purwokerto, dan Surabaya.
Menyikapi penerapan asas tunggal Pancasila, di tahun 1986 Kongres HMI dilaksanakan di Wonosari guna menolak hasil Kongres di Padang dan terbentuklah HMI Majelis Penyelamatan Organisasi (MPO) dengan tetap mempertahankan Islam sebagai asas organisasi. Sedangkan, HMI hasil Kongres Padang (DIPO) menerima pancasila sebagai asas organisasi dan menghapus Islam sebagai asas organisasi.
Kala itu, Andi ingat betul, dia bersama dengan fungsionaris HMI seperti Eggi Sudjana, Tansil Limrung, M. Chaeron, Awali Rizki, Ahmad Yani, serta Suja’i turut serta mencetuskan kelahiran HMI-MPO di Wonosari.
“Kongres HMI di Wonosari bagi saya paling unik dalam sejarah HMI. Lantaran, diadakan di sebuah rumah Kepala Desa. Mayoritas pesertanya memakai sarung guna menghindari pelacakan intelijen,” sambung Andi.