Scroll untuk baca artikel
Pojok Bahasa & Filsafat

Arti Angka 21, Jawa dan Malam Lailatul Qadar

Redaksi
×

Arti Angka 21, Jawa dan Malam Lailatul Qadar

Sebarkan artikel ini

Arti angka 21 adalah kesempurnaan. Sedangkan dalam Islam angka 21 merupakan dimulainya malam ganjil pada bulan Ramadan yakni malam datangnya lailatul qadar

BARISAN.CO – Angka 21 bagi umat Islam memiliki keunikan tersendiri, bentuk keunikan tersebut yakni datangnya lailatul qadar. Lailatul qadar adalah malam seribu bulan yakni malam yang paling istimewa bagi umat Islam karena pada malam tersebut Allah Swt menurunkan Al-Quran.

Begitu juga arti lailatul qadar dimaknai turunnya malaikat pada waktu malam ke bumi untuk memberikan keberkahan, kedamaian dan kemulyaan bagi hambaya yang beriman. Sedangkan arti angka 21 dalam lailatul qadar merupakan masuk angka ganjil. Sebab lailatul qadar datangnya pada malam ganjil, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:

وعنها رضي الله عنها: أنَّ رسولَ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوَتْرِ مِنَ العَشْرِ   الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ». رواه البخاري.

Dari Aisyah ra pula, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: ‘Carilah lailatul qadar itu dalam malam ganjil dari sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Jadi makna angka 21 yakni 21 ramadan dimaknai bagian malam yang istimewa. Di masyarakat Jawa juga ada tradisi peringatan lailatul qadar, adapun tradisi tersebut dikenal dengan nama selikuran.

Kegiatan malam selikuran bagi masyarakat merupakan tradisi budaya religus. Setelah menjalankan salat isya dan tarawih secara berjamaah, lalu para jamaah akan melaksanakan tradisi selikuran.

Tradisi selikuran masyarakat berkumpul di aula masjid atau musala untuk melaksanakan ritual. Adapun ritual tersebut berisi bacaan-bacaan zikir dan doa. Selanjutnya para jamaah akan mendapatkan hidangan atau jamuan makanan.

Selain berkumpul untuk melaksanakan tradisi selikuran masyarakat pada tengah hari juga dianjurkan untuk memperbanyak amal salih seperti I’tikaf di masjid atau musala, melaksanakan salat hajat dan zikir memohon ampunan dan rahmat-Nya.

Sedangkan filosofi angka 21 menurut Annemarie Schimel dalam buku Misteri Angka-Angka (Dalam Berbagai Peradaban Kuno dan Tradisi Agama Islam, Yahudi dan Kristen):

Dua puluh satu berkaitan dengan kesempurnaan, karena angka ini adalah hasil dari perkalian angka-angka suci: 7 dan 3.”Misteri Angka-Angka

Lain lagi dengan model hitungan Jawa menyebut 21 dengan selikuran, penyebutan angka 21 berbeda dengan kelipan 10 yang penyebutannya hampir sama dengan bahasa Indonesia.

Berbeeda dengan satuan 20 atau rongpuluh, kalau penyebutan 21 akan menyebutkan rongpuluh siji. Akan tetapi menyebut angka 21 menjadi selikur, lalu baru rolikur, telulikur dst.

Adapun makna yang terkandung dari kata likur yakni lingguh kursi atau duduk di kursi. Makna yang terkandung lingguh kursi yakni pada umur likuran menunjukan bahwa seorang sudah tumbuh dewasa. Dalam kedewasaan ada tuntunan untuk mendapatkan atau mencari kedudukan yakni pekerjaan dan berusaha menjadi mandiri.