Scroll untuk baca artikel
Terkini

Bagaimana Anies Baswedan Unggul Sebagai Capres 2024 di Banyak Survei

Redaksi
×

Bagaimana Anies Baswedan Unggul Sebagai Capres 2024 di Banyak Survei

Sebarkan artikel ini

BARISAN.COHampir semua survei menyimpulkan persaingan kursi presiden 2024 adalah antara dua nama kuat: Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Prabowo lebih sering muncul sebagai nama teratas. Beberapa survei lainnya dimenangkan Anies.

Porsi pemberitaan yang intens dan positif di media sering kali jadi alasan Anies dipilih. Terakhir, survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) bahkan menyebut Anies punya elektabilitas yang terjaga lantaran hal tersebut.

Pada akhir April lalu Anies berkunjung ke beberapa tempat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Salah satu ke Sragen, Jateng. Anies berkunjung ke bos beras Billy Haryanto yang terkenal sebagai pendukung Jokowi di Pilpres silam. Tak dinyana, Billy menyatakan dukungan agar Anies maju Capres 2024.

Tahun-tahun ini memang dianggap sebagai momentum para tokoh calon presiden untuk mengawali strategi perluasan dukungan pemilihnya. Bukan hanya Anies, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo, sama-sama berlatar PDI-P, pun marak dalam pemberitaan belakangan ini.

Ramainya pemberitaan dua kader banteng itu bermula ketika Puan berkunjung ke Jawa Tengah dan berbicara di acara PDIP. Di sana dia berpidato. Bagian dari pidatonya yang ramai dikutip adalah “Pemimpin ada di lapangan bukan di sosmed.”

Banyak pihak menafsir ucapan Puan sebagai sindiran kepada Ganjar Pranowo yang ceriwis di media sosial. Dalam soal itu, Ganjar memang punya basis medsos yang kuat. Dia punya 1,9 juta pengikut di Twitter, dan 3,4 juta pengikut di Instagram.

Baik Puan yang adalah Ketua DPR-RI dengan latar belakang darah biru politik yang sangat kuat, maupun Ganjar yang adalah Gubernur Jawa Tengah, sama-sama diuntungkan akibat porsi pemberitaan yang naik.

Namun dibandingkan dua pesaing segenerasinya itu, Anies masih lebih unggul di banyak sisi. Anies relatif masih teratas. Anies Baswedan masih dianggap sebagai rujukan oleh masyarakat sebagai calon presiden pilihan.

Posisi Anies, meski cukup baik, belum sepenuhnya mengamankan langkah politiknya. Bahkan jika dicermati capaiannya itu masih terbilang problematik. Pasalnya, dibanding semisal Prabowo yang memiliki mesin partai, Anies tak punya prasyarat tersebut. Dukungan partai terhadap Anies pun relatif belum eksplisit.

Disebut-sebut, PKS adalah partai yang hubungannya paling moncer dengan Anies. Selain itu ada pula Demokrat yang, pada awal Mei ini, berupaya mendekati Anies lewat silaturahmi yang bahkan dilakukan langsung oleh ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono.

Bagaimanapun, capaian Anies selalu seturut dengan posisinya sebagai Gubernur DKI. Masalahnya adalah jabatan tersebut akan berakhir hingga 2022. Tidak ada kesempatan baginya melanjutkan jabatan hingga Pilkada DKI yang dilakukan serentak di tahun 2024. Artinya, selepas Anies menjadi Gubernur, peta politik masih dapat berubah. Barangkali akan lebih dinamis. [dmr]