Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Khazanah

Bakda Kupat, Tradisi dan Makna Ketupat

:: Lukni An Nairi
19 Mei 2021
dalam Khazanah
Kupat
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Bulan syawal umat Islam merayakan hari raya idul fitri atau lebaran. Sedangkan di masyarakat Jawa ada dua hari raya pada bulan syawal tersebut, satunya lagi yakni Bakda Kupat.

Bakda kupat dirayakan  satu minggu setelah hari raya lebaran. Ada beragam cara memperingantinya, seperti Grebek Syawal, berbagi ketupat, gunungan ketupat hingga halalbihalal warga.

Ini merupakan tradisi yang sudah mengakar di masyarakat. Sehingga tradisi menjadi kekuatan yang senantiasa dilestarikan. Sebab kekuatan bukan terletak pada senjata, akan tetapi kekuatan berada pada melestarikannya.

Bakda kupat

Bakda Kupat diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga sebagai sebuah simbol perayaan hari raya Islam. Menurut H.J De Graaf dalam Malay Annal, perayaan bakda kupat mulai dikenalkan pada masa pemerintahan kerajaan Demak dibawah kepemimpinan Raden patah awal abad ke-15.

BACAJUGA

filosofi lepet

Filosofi Lepet dan Maknanya

6 Mei 2022

Sunan Kalijaga memperkenalkan sebagai bentuk untuk menunjukan identitas budaya pesisiran yang banyak ditumbuhi pohon kelapa.

De Graff sendiri menduga, ketupat yang berasal dari janur atau daun muda tersebut sebagai bentuk simbolisasi kebudayaan yakni warna kuning pada janur menunjukan ciri khas masyarakat pesisir Jawa untuk membedakan warna hijau dari Timur Tengah dan Merah dari Asia Timur.

Inilah kecerdasan Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan nilai-nilai Islam melakukan akulturasi kebudayaan yang bisa masuk kedalam kesadaran masyarakat Jawa.

Bagi Sunan Kalijaga sendiri ketupat memiliki makna tersendiri, ketupat yang dianyam dari Janur dalam bahasa arab “Ja’a Nur” atau datangnya cahaya atau “Janatun Nur” yang artinya cahaya surga.

Ketupat cara membuatnya penuh dengan kerumitan yang melambangkan kesalahan manusia yang selalu berliku-liku.. Manusia digambarkan sebagai sosok yang seringkali melakukan kesalahan baik dari posisi kanan, kiri, bawah, maupun depan serti anyaman membuat ketupat.

Oleh karena itu kesalahan tersebut harus dihapus dengan cara saling memberikan maaf pada saat lebaran. Sehingga ketupat dimaknai “Ngaku Lepat” atau mengakui kesalahan.

Maka seseorang dianjurkan untuk “Nyuwun Ngapuro” yang berasal dari bahasa arab “Ghofur”. Permintaan maaf tersebut diekspesikan dengan tradisi ujung-ujung yakni berkunjung atau bertamu dari ujung sampai ujung dengan meminta permohonan maaf.

Mengapa ujung? Karena ujung berarti puncak dan awalan. Ketika kita dilahirkan dalam keadaan suci, kembali ke pangkuan Tuhan harus dalam keadaan suci. Inilah sesungguhnya salah satu makna dari fitrah hari raya yang disebut idul fitri.

Arti dan Makna Ketupat

Sedangkan arti perlambang dari bakda kupat yakni perlambang kupat itu sendiri yang memiliki makna. Pertama, ketupat berasal dari kata “telu (3) lan papat (4)”. Tiga mensimbolkan bahwa bulan ramadhan adalah rukun Islam yang ketiga diwajibkan untuk berpuasa.

Sedangkan papat berarti rukun Islam ke empat yakni zakat. Karena setelah di waijbakannya berpuasa, orang yang beriman di wajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat idul fitri sebagai bentuk pensucian diri dan harta benda.

Kedua, ketupat berasal dari bahasa arab “tauifat” yang memiliki arti jamaah, kelompok atau grup. Seluruh umat Islam di wajibkan untuk melakukan ibadah puasa, hal ini menunjukkan sebuah keseragaman dan kebersamaan.

Tali persatuan dan kesatuan diutamakan, ketika saudara kita sakit maka kitapun merasakan sakit. Begitupun perayaah hari raya lebaran dirayakan dengan ikatan kebersamaan ukhuwah islamiyah.

Ketiga, ketupat berarti “ngaku lepat” atau mengakui segala kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak.

Keempat, ketupat jua bermakna “mangku perkoro papat” atau kita memiliki empat beban perkara. Yakni menjaga hawa nafsu, shalat malam, tadarus atau membaca kitab suci dan zakat atau beramal.

Mangku beban, bukan berarti sebuah perkara yang memberatkan akan tetapi menjadi sebuah ujian untuk menjadi yang terbaik. Karena selama satu bulan didik untuk menjadi manusia yang akan kembali fitrah, sahur di pertiga malam menandakan kita supaya gemar shalat malam. Intinya dalam perkara ini diajarkan nilai-nilai keistiqamahan.

Secara geometri pembuatan ketupatan sangatlah rumit, hal ini menandakan bahwa lika-liku kehidupan manusia amatlah rumit dan terkadang dilumuri banyak dosa. Namun jika membelah ketupat tersebut, sungguh akan takjub karena didalamnya ada sebuah warna putih, bersih dan suci.

Menandakan bahwa pada ramadhan ini kita di didik hatinya untuk kembali menjadi suci. Inilah tuntutan untuk mencapai kesempurnaan yang dikemas secara indah melalui anyaman, ketika dibelah mendapatkan kesucian dan kenikmatan.

Topik: Arti dan Makna KetupatBakda KupatKetupat
Lukni An Nairi

Lukni An Nairi

Bapak Rumah Tangga dan Tukang Sapu di Taman Akademi

POS LAINNYA

wakaf uang
Khazanah

Mengenal Wakaf Uang, Sejarah dan Fatwa Ulama

25 Januari 2023
Kenapa Rumput Tetangga Lebih Hijau?
Khazanah

Kenapa Rumput Tetangga Lebih Hijau?

21 Desember 2022
Serat Tripama
Khazanah

Serat Tripama dan Ajaran Tentang Cinta Tanah Air

15 Desember 2022
umur para nabi
Khazanah

Umur Para Nabi, 25 Nabi yang Wajib Diketahui Hingga Nabi Khidir dan Nabi Uzair

13 Desember 2022
kitab al-filaha
Khazanah

Kitab Al-Filaha Ibnu Awwam, Induknya Ilmu Pertanian

6 Desember 2022
buntil
Khazanah

Buntil, Makanan Khas Jawa yang Kian Langka

5 Desember 2022
Lainnya
Selanjutnya
Kurang Tepat DO Siswa yang Hina Palestina

Kurang Tepat DO Siswa yang Hina Palestina

India Hentikan Sementara Ekspor Vaksin untuk Prioritaskan Warganya

India Hentikan Sementara Ekspor Vaksin untuk Prioritaskan Warganya

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Habibie dan Anies vs BRIN dan Kencur

Habibie dan Anies vs BRIN dan Kencur

4 Februari 2023
Kaya Nilai, Simak Keseruan Nobar Balada Si Roy Bareng Relawan Turun Tangan

Kaya Nilai, Simak Keseruan Nobar Balada Si Roy Bareng Relawan Turun Tangan

4 Februari 2023
Jarnas Sanak ABW Bengkulu Terus Berinovasi, Dari Olah Pupuk Organik Hingga Kembangkan Industri

Jarnas Sanak ABW Bengkulu Terus Berinovasi, Dari Olah Pupuk Organik Hingga Kembangkan Industri

4 Februari 2023
Dituding Greenwashing, Shell Dilaporkan

Dituding Greenwashing, Shell Dilaporkan

4 Februari 2023
Perkuat Jaringan Jateng, Relawan ANIES Tingkat Kecamatan Kebumen Resmi Dibentuk

Perkuat Jaringan Jateng, Relawan ANIES Tingkat Kecamatan Kebumen Resmi Dibentuk

4 Februari 2023
3 Petani Pakel

3 Petani Pakel Banyuwangi Ditangkap, Aliansi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Segera Selesaikan Kasus Pakel

4 Februari 2023
Geliat Cagar Budaya

Geliat Cagar Budaya dan Gegap-Gempita Teknologi Digital: Milenial Dipihak Mana?

4 Februari 2023

SOROTAN

Habibie dan Anies vs BRIN dan Kencur
Opini

Habibie dan Anies vs BRIN dan Kencur

:: Yayat R Cipasang
4 Februari 2023

TERLALU banyak kontroversi yang dibuat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Padahal lembaga riset biasanya bekerja dalam sepi. Mereka tak...

Selengkapnya
Geliat Cagar Budaya

Geliat Cagar Budaya dan Gegap-Gempita Teknologi Digital: Milenial Dipihak Mana?

4 Februari 2023
Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

3 Februari 2023
Perlindungan PRT

Rentan Alami Kekerasan, Perlindungan Terhadap PRT Perlu Perhatian Serius

2 Februari 2023
Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura

Berkongsi Kita Pecah

1 Februari 2023
Taruhan Alphard, sampai Kapan?

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang