Scroll untuk baca artikel
Kolom

Bill Gates dan Masa Depan Pangan: Dikuasai Oligarki Teknologi

×

Bill Gates dan Masa Depan Pangan: Dikuasai Oligarki Teknologi

Sebarkan artikel ini
bill gates pangan dunia
Ilustrasi

Di Afrika, program bantuan pangan yang digagas oleh Gates Foundation justru menciptakan ketergantungan baru: para petani lokal harus membeli benih dan pupuk hasil rekayasa, yang tidak bisa didaur ulang, dari perusahaan-perusahaan multinasional.

Apa yang terjadi di Afrika adalah cermin dari masalah global: teknologi pangan dipakai bukan untuk kedaulatan, tetapi untuk dominasi pasar.

Dari benih hingga pupuk, dari air hingga produk olahan, semua tersentralisasi dalam sistem ekonomi global yang dikendalikan oleh aktor-aktor non-pemerintah, namun memiliki pengaruh kebijakan yang lebih besar dari lembaga-lembaga publik.

Fenomena Bill Gates dan jejaring investasinya menunjukkan pergeseran besar dalam paradigma pangan: dari hak dasar manusia menjadi komoditas dan instrumen spekulasi.

Bila dulu tanah dan air dianggap sebagai anugerah alam, kini keduanya bisa menjadi portofolio kekayaan pribadi.

Kita sedang menyaksikan lahirnya ekonomi pangan digital, di mana sensor, AI, blockchain, dan paten menggantikan kearifan lokal dan praktik pertanian organik.

Dunia sedang bergerak ke arah di mana petani hanya menjadi pengguna teknologi, bukan lagi produsen kedaulatan.

Pertanyaan yang harus kita ajukan bukan sekadar “apakah ini inovatif?” tetapi “inovasi ini berpihak pada siapa?”

Jika air yang kita minum dan makanan yang kita konsumsi dikendalikan oleh satu kelompok pemodal, maka tidak ada lagi ruang demokratis dalam tubuh manusia.

Kita butuh refleksi mendalam dan resistensi kolektif. Negara-negara berkembang harus membangun sistem pangan berbasis komunitas, teknologi terbuka, dan pertanian berkelanjutan yang tidak tunduk pada logika monopoli. Dunia digital tak boleh menghapus hak asasi atas pangan.

Karena jika tidak, maka kelak kita hanya akan menjadi konsumen dari hasil pipis sendiri—yang disaring, dibotolkan, dan dijual kembali… atas nama inovasi. []