Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Bagaimana Cara Bekerja dengan Rasa Cinta?

Redaksi
×

Bagaimana Cara Bekerja dengan Rasa Cinta?

Sebarkan artikel ini

Buihpun hilang, besi yang tak berguna tersisih dan tertinggal besi utama yang tersisa dan abadi. Begitu juga dengan karyawan, semakin berat tantangan dan rintangannya akan semakin bagus karier dan masa depannya nanti.

Integrity: Cara Bekerja dengan Rasa Cinta

Bicara rasa cinta. Pastilah anda akan bertanya, bagaimana caranya bekerja dengan rasa cinta?

Gampang dan sederhana, pertama, bekerjalah dengan niat menjalankan perintah dari Allah Swt. dengan begitu, bekerja di catat sebagai ibadah.

Kedua, bekerjalah dengan niat memberi manfaat kepada manusia lain. Senyum dan ringan tangan dalam melayani anggota akan semakin nyata.

Ketiga, bekerjalah seolah-olah masa depanmu betul-betul terlihat jelas dengan apa yang kamu lakukan saat ini, niatkan ini sebagai do’a. Berikan tenaga, waktu dan pikiranmu saat bekerja.

Keempat, datang, pulang tepat waktu dan lakukan bekerjaanmu dengan semaksimal mungkin, fokuslah pada kelebihan yang kamu miliki, Sehingga tidak ada rasa menyesal atas setiap kekurangan-kekurangan yang pasti ada dan melekat pada tiap diri.

Nah, bagi seorang menejer selain bertanggung jawab terhadap dirinya untuk dengan penuh gembira, cinta dan gairah hidup mengarahkan dirinya, maka adalah merupakan kewajiban bagi dirinya pula supaya seluruh yang ada dalam roiyyah (tanggung jawabnya) dapat mengeluarkan sepenuh penuhnya gairah hidup, gairah bekerja mengeluarkan potensi yang terbaik yang dimiliki.

Menurut saya itulah Integrity, suatu keseluruhan diri yang hadir memberi dan berasal dari kejujuran, dari sikap siddiq yakni suatu karakter yang condong kepada kebenaran dan keberanian memperjuangkannya.

Sebagaimana sahabat Abu Bakar yang menyatakan benar tentang peristiwa Isra dan Mi’raj serta keseluruhan syariah yang dibawa Rasulullah dan berani menyatakan kebenaran tersebut ketika sebagian besar kaumnya menyelisihinya. Demikianlah sehingga sifat shiddiq itu melekat pada namanya Abu Bakar Ash Shiddiq. [Luk]