Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Cara Menjaga Ketersediaan Air Tanpa Mengurangi Pemakaiannya

Redaksi
×

Cara Menjaga Ketersediaan Air Tanpa Mengurangi Pemakaiannya

Sebarkan artikel ini

Barisan.co – Pernah berpikir bahwa dengan kamu jarang mandi dan sampoan akan menghemat air termasuk juga mengurangi pencemaran air akibat zat kimia yang ada di dalam produk yang dipakai?

Menurut ahli hirologi, Yanto, Ph.D, yang perlu dilakukan untuk menjaga sumber daya air adalah dengan memperbanyak cadangan air. Ada dua cara yang dapat dilakukan.

Pertama membuat cadangan air di atas permukaan tanah berupa bendungan, waduk, embung, situ, dan danau. Kedua, dengan membuat cadangan air di bawah tanah yaitu berupa sumur resapan, revegetasi, konservasi hutan, dan biopori.

“Bukan dengan mengurangi konsumsi air,” kata Yanto kepada tim Barisan.co.

Yanto menjelaskan sampo memang pasti mencemari air sungai. Demikian juga dengan sabun yang mengandung detergen. Sehingga menurutnya yang perlu dilakukan ialah dengan pengelohan limbar air.

“IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah) komunal bisa menjadi solusi. Jadi, di setiap Kawasan dibangun IPAL. Semua air limbah rumah tangga selain dari WC atau blackwater diolah di IPAL sebelum lalu dibuang ke sungai,” ujar akademisi Universitas Jenderal Soedirman tersebut.

Yanto menambahkan sebagian besar industri sudah memiliki IPAL. Di daerah pemukiman juga ada, namun tidak banyak. Sebelumnya pemerintah pernah membuat program bantuan pembuatan IPAL komunal.

“Namun, selesai proyek, selesai juga (pembuatan IPAL-red). Sebagian besar tidak dioperasikan,” tutur Yanto.

Demi menjaga ekosistem, swadaya masyarakat diperlukan. Hal ini juga tergantung kepada kesadaran serta kemampuan masyarakat. Yanto menilai untuk kawasan permukiman dapat dibangun oleh pengembang.

“Pemerintah dapat mewajibkan pengembang untuk membangun IPAL dalam studi Amdal sebagai syarat mendapatkan izin lingkungan, kemudian IMB,” ujar Yanto.

Di negara-negara maju, sampah rumah tangga dipilah guna menghindari pencemaran. Dan pemilahan itu dilakukan dengan aturan ketat.

“Pemilahan yang lebih lengkap ada lima kategori sampah. Artinya, kita harus menyediakan lima tempat sampah untuk semua kategori. Hal ini akan sulit dilakukan dalam skala rumah tangga,” kata Yanto.

Pengelolaan sampah tingkat rumah tangga yang paling sederhana, saran Yanto, adalah cukup dengan memisahkan sampah kering dan sampah basah. Sampah berupa limbah padat agak berbeda penanganannya dengan limbah cair berupa sampo, sabun, limbah dapur, dan lainnya.

Jadi, kamu yang masih malas mandi serta sampoan dengan alasan menghemat air maupun membantu menjaga ekosistem air perlu mengubah pemikiranmu tersebut. Ternyata tidak ada hubungan dengan kemalasan kamu dengan kedua alasan yang sering kali kamu gunakan itu.