Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Tokoh & Peristiwa

Cerita di Balik Lagu ‘Internationale’ yang Diterjemahkan Ki Hajar Dewantara

:: Beta Wijaya
23 Maret 2021
dalam Tokoh & Peristiwa
Cerita di Balik Lagu ‘Internationale’ yang Diterjemahkan Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara. Ilustrasi: Notepam.com

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Lagu‘Internationale’ sangatlah populer mengiringi pemberontakkan terhadap kapitalisme dan imperealisme di awal abad ke-20. Banyak negara di belahan dunia berbeda menjadikan lagu ini semacam mantra untuk mengikat massa yang tercerai ataupun memadatkan massa yang cair.

Tak ketinggalan, di Indonesia, dengan semangat memerangi penjajahan melalui bidang pendidikan, Ki Hajar Dewantara pun menerjemahkan dan memodifikasi lirik lagu Internationale ke dalam bahasa Indonesia.

Ki Hajar kemudian memopulerkannya dengan tujuan sebagai lagu perlawanan terhadap kolonialis serta sebagai pelecut nasionalisme bagi rakyat Indonesia.

Lagu Internationale, di masa-masa itu, memang jamak digemakan di negara-negara komunis maupun sosialis sebagai perlawananan terhadap paham kapitalisme. Negara-negara seperti di China, Uni Soviet, Korea, dan lain-lain, menggunakannya nyaris dalam skala yang tak kepalang tanggung.

BACAJUGA

Upah Minimum Naik tapi Jadi Korban PHK, Negeri Startup vs Standup

Upah Minimum Naik tapi Jadi Korban PHK, Negeri Startup vs Standup

22 November 2022
istilah terorisme

Asal-Usul Istilah Terorisme & Perkembangannya

19 Agustus 2022

Berdasarkan sejarahnya, lagu tersebut diciptakan Eugene Pottier pada tahun 1871 di Prancis. Lagu ini memang sejak semula diniatkan sebagai gema kaum proletar untuk mengikis kangkangan kaum borjuis di negara Prancis.

Awalnya Internationale memang hanya bergema di Prancis. Tapi mungkin karena lagu ini punya kemampuan menggugah yang demikian kuat, sehingga, tak berhenti di Prancis, lagu ini bahkan kemudian dijadikan sebagai lagu kebangsaan Uni Soviet kala masih berdiri kokoh sebagai negara berfundamental komunis terbesar pada tahun 1922-1944.

Walaupun demikian, patut kita yakini dan sadari bahwa Ki Hajar Dewantara tidak bermaksud untuk menyisipkan paham sosialis maupun komunis di negeri NKRI ini. Karena baginya, lagu tersebut lebih merupakan cambuk bagi rakyat Indonesia untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, dan sebagai moodboster untuk tetap mengatakan ‘lawan penjajah’.

Berikut lirik Internationale versi Ki Hajar Dewantara:

Bangunlah kaum yang terhina!
Bangunlah kaum yang lapar!
Kehendak yang mulia dalam dunia
Senantiasa bertambah besar

Lenyapkan adat dan faham tua
Kita rakyat sadar! Sadar!
Dunia sudah berganti rupa
Untuk kemenangan kita

Perjuangan penghabisan
Kumpulah melawan
Dan Internasionale
Pasti di dunia!

Dari lirik Internationale versi Ki Hajar Dewantara tersebut sangat jelas ajakan untuk rakyat Indonesia sadar dan berubah bersama-sama melawan segala bentuk kolonialisme yang terjadi di negeri tercinta kala itu.

Setelah praktik kolonialisme usai, munculah fase industrialisasi. Di fase ini, di mana perbudakan kolonialisme berubah menjadi perbudakan korporatisme, lagu Internationale tetap berkumandang dengan masih mempertahankan struktur bawah sadar yang sama.

Industrialisasi sendiri ditandai dengan adanya ketidakadilan terhadap karyawan atau kaum buruh oleh para penguasa korporat. Pengupahan ataupun jaminan penghidupan kepada mereka, pada banyak kasus, diterima dalam kualitas dan kuantitas yang tidak layak.

Demikianlah mengapa, setiap tanggal 1 mei yang ditetapkan sebagai hari buruh dunia, kita sering mendengar gema lagu tersebut yang diiramakan bersama oleh para buruh saat aksi unjuk rasa dengan berbagai tuntutan kesejahteraannya. []


Topik: BuruhInternationaleKi Hajar DewantaraKomunismeRevolusi PrancisSosialisme
Beta Wijaya

Beta Wijaya

POS LAINNYA

Hari Kanker Sedunia
Tokoh & Peristiwa

4 Februari Hari Kanker Sedunia, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini

4 Februari 2023
Mengenal Abah Guru Sekumpul, Ulama Besar dari Kalimantan Selatan
Tokoh & Peristiwa

Mengenal Abah Guru Sekumpul, Ulama Besar dari Kalimantan Selatan

29 Januari 2023
Sejarah dan Makna Angpau dalam Perayaan Imlek
Tokoh & Peristiwa

Sejarah dan Makna Angpau dalam Perayaan Imlek

20 Januari 2023
Sepak Terjang Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Pengganti Azyumardi Azra
Sosok

Sepak Terjang Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Pengganti Azyumardi Azra

15 Januari 2023
Mengingat Tragedi Wasior Papua yang Termasuk dalam 12 Pelanggaran HAM Berat (10)
Tokoh & Peristiwa

Mengingat Tragedi Wasior Papua yang Termasuk dalam 12 Pelanggaran HAM Berat (10)

13 Januari 2023
Kisah Peristiwa Simpang KKA Aceh yang Masuk dalam 12 Pelanggaran HAM Berat (9)
Tokoh & Peristiwa

Kisah Peristiwa Simpang KKA Aceh yang Masuk dalam 12 Pelanggaran HAM Berat (9)

13 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Drama & Langkah Kuda Sang ‘Dewa Kipas’ Berakhir Antiklimaks

Drama & Langkah Kuda Sang ‘Dewa Kipas’ Berakhir Antiklimaks

Demokrasi

Soal Demokrasi dan Rumusan Objektifikasi

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Penculikan Anak

Darurat Penculikan Anak, Ortu Wajib Lakukan ini Sebagai Antisipasi

4 Februari 2023
Hari Kanker Sedunia

4 Februari Hari Kanker Sedunia, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini

4 Februari 2023
analisa youtube shorts

Benarkah YouTube Short Bisa Menghasilkan Uang? Inilah Analisa Kebenarannya

3 Februari 2023
Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

3 Februari 2023
website foto gratis

7 Rekomendasi Website Foto Gratis, No Copyright untuk Konten dan Desain

3 Februari 2023
rhoma irama air putih

Rutin Minum Air Putih Hangat, Rhoma Irama Berhasil Diet

3 Februari 2023
kanti w janis

Tadaburan Novel Karya Kanti W Janis

3 Februari 2023

SOROTAN

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut
Opini

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

:: Yayat R Cipasang
3 Februari 2023

BANJIR Jakarta tidak sekadar bencana alam tetapi juga sudah sangat politis. Banjir dan cara penanganannya menjadi alat kampanye, glorifikasi atau...

Selengkapnya
Perlindungan PRT

Rentan Alami Kekerasan, Perlindungan Terhadap PRT Perlu Perhatian Serius

2 Februari 2023
Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura

Berkongsi Kita Pecah

1 Februari 2023
Taruhan Alphard, sampai Kapan?

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
Pemilu Serentak Tahun 2024

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

1 Februari 2023
Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

31 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang