Semua orang pasti senang menerima bingkisan. Apalagi yang namanya parcel dan hampers. Namun, sebenarnya dua jenis bingkisan ini sama tapi hanya beda penamaan saja, atau memang secara esensi dan definisi berbeda sih?
BARISAN.CO – Suasana jelang lebaran tahun ini, terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Berkirim hampers atau parcel sudah makin marak. Hal ini ditunjang selama pandemi COVID-19 belakangan ini, dengan aturan menjaga kontak fisik dengan kerabat dan kolega, membuat berkirim bingkisan menjadi cara untuk tetap menjaga silaturahmi.
Menariknya, beberapa waktu lampau, pemerintah sempat melarang para pejabat dan Pegawai Negeri Sipil (PNS), menerima parcel atau bingkisan apapun, apalagi saat hari raya. Pemerintah melarang karena menganggap bingkisan bisa membuat para pejabat dan PNS tidak obyektif.
Gara-gara aturan ini, pengusaha kedua macam bingkisan ini sempat kena imbasnya akibat permintaan yang berkurang. Tapi situasi sudah berubah, bahkan selama pandemi sejumlah pengusaha justru menuai rezeki.
Tapi, ngomong-ngomong, sebenarnya dua jenis bingkisan ini sama tapi hanya beda penamaan saja, atau memang secara esensi dan definisi berbeda sih?
Beda Hampers dan Parcel
Dulu, kita mungkin lebih dulu akrab mendengar istilah parcel. Sementara kata-kata hampers rasanya kok baru populer belakangan ini.
Apa mungkin pergeseran istilah ini karena pemerintah sempat melarang para pejabat dan Pegawai Negeri Sipil (PNS), menerima parcel atau bingkisan apapun, apalagi saat hari raya. Pemerintah melarang karena menganggap bingkisan bisa membuat para pejabat dan PNS tidak obyektif.
Gara-gara aturan ini, pengusaha parcel sempat terkena imbasnya akibat permintaan yang berkurang. Tapi situasi sudah berubah, bahkan selama pandemi sejumlah pengusaha justru menuai rezeki.
Namun saat ini masyarakat lebih akrab memakai istikah hampers. Sebenarnya dua jenis bingkisan ini sama tapi hanya beda penamaan saja, atau memang secara esensi dan definisi berbeda sih?
Parcel biasanya berisi aneka snack, buah-buahan, atau barang-barang seperti porselen alat makan, peralatan dapur, dan lain sebagainya. Penataan parcel kebanyakan menggunakan keranjang rotan terbungkus plastik transparan polos atau bercorak, dan berhias pita-pita cantik.
Sedangkan ketika mendengar istilah hampers, biasanya yang langsung terbayang ialah bingkisan di dalam kotak sebagai wadah dengan aneka bentuk, warna, dan tulisan, berisi kue-kue, makanan, atau produk-produk, misalnya produk kecantikan, dan lain sebagainya.
Tapi apakah perbedaannya hanya sebatas itu?
Asal-Usul Hampers
Mengutip goodnewsfromindonesia.id, adalah William the Conqueror, Raja Inggris pertama dari bangsa Norman, yang memperkenalkan istilah hampers. William yang memimpin sejak 1066 sampai mangkat pada tahun 1087 mempopulerkan istilah hampers usai Pertempuran Hastings.
Istilah bingkisan ini berasal dari bahasa Prancis, Hanapier, yang berarti keranjang untuk piala. Pada abad 11, budaya mengirimkan hampers sudah muncul di Prancis. Ketika itu, hanapier ialah keranjang anyaman yang umumnya terbuat dari kayu willow dan berisi makanan serta minuman sebagai wadah bekal saat berburu.
Sampai pada tahun 1800-an terjadi pergeseran makna dan fungsi akibat revolusi industri. Keranjang anyaman yang awalnya untuk membawa bekal, berubah menjadi bingkisan natal.
Kemudian, pada abad-19, di Inggris pada zaman Victoria, kalangan kelas menengah dan atas menjadikan hampers sebagai bingkisan mewah. Hampers biasanya marak pada perayaan Natal.
Hampers adalah istilah bahasa Inggris mengenai keranjang yang terbuat dari rotan. Pada perkembangannya, bingkisan ini bernilai jual tinggi karena adanya sentuhan inovasi dan kreativitas.