Berbeda dengan orang miskin yang menggunakan utangnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, orang kaya di Amerika banyak yang berutang guna menghindari pajak.
BARISAN.CO – Akhir April lalu, Elon Musk sepakat untuk membeli platform Twitter senilai US$46,5 miliar. Ada pun paket pembiayaannya terdiri dari US$21 miliar dibayar tunai dan US$12,5 miliar pinjaman margin dengan jaminan saham 16 persen miliknya di Tesla dan US$13 miliar pinjaman konsorsium bank.
Dua bank Kanada, yakni Royal Bank of Canada (RBC) dan Canadian Imperial Bank of Commerce (CIBC) telah menjanjikan pinjaman sebesar US$1,5 miliar dengan risiko terendah yang tersedia dalam paket pembiayaan untuk membantu CEO Tesla tersebut.
Forbes mencatat, per 14 Mei 2022 pkl 05.29 WIB, Elon Musk memuncaki posisi orang terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan sebanyak US$232,5 miliar.
Ini bukan kali pertama, Elon berutang. Pada tahun 2019, dia juga mengambil hipotek senilai US$16 juta untuk lima propertinya di California. Saat itu, Elon menggunakan 40 persen saham pribadinya di Tesla untuk dijadikan agunan pada pinjaman lainnya.
Pertanyaannya adalah; kenapa orang kaya seperti Elon Musk masih harus berutang?
Ternyata, menurut data Federal Reverse, orang kaya dari 1 persen populasi teratas sebenarnya memiliki 4,6 persen utang dari jumlah kekayaan yang dimiliki. Fakta ini juga mematahkan stereotip, jika hanya orang miskin yang berutang.
Berbeda dengan orang miskin yang menggunakan utangnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, orang kaya di Amerika mengambil pinjaman guna menghindari pajak. Bagaimana bisa? Begini penjelasannya.
Ruang berita nirlaba, Pro Publica menyelidiki penyalahgunaan kekuasaan dari data yang dirilis oleh Internal Revenue Service (IRS). Mereka menemukan, bagaimana milyarder membayar pajak sangat sedikit.
Pertama, Pro Publica menyebut, jika menyangkut pendapatan yang tidak terkait gaji, yang dikenakan pajak hanya laba saja. Contohnya saja, bos Amazon, Jeff Bezos yang pada tahun 2007 hanya membayar pajak pendapatan nol dolar. Padahal, tahun itu, saham Amazon naik hampir dua kali lipat. Bezos melaporkan pendapatan US$46 juta, sebagian besarnya merupakan bunga dan investasi di luar. Dari seluruh jumlah itu dikurangi oleh berbagai pengeluaran, maka pajak yang dibayarkan menjadi nol.
Kedua, saham. Pro Publica mengatakan, seseorang yang hanya membayar pajak atas saham setelah menjualnya atau pajak capital gain atas keuntungan. Tetapi, perusahaan di Silicon Valley mempertahankan sahamnya sehingga keuntungan itu belum bisa direalisasikan. Elon memang sempat menjual sahamnya, namun itu terjadi karena saham miliknya kadaluwarsa dan dia tidak punya pilihan lain selain menjualnya.