Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Gigi, Pahlawan yang Mati Terbunuh

Redaksi
×

Gigi, Pahlawan yang Mati Terbunuh

Sebarkan artikel ini

Dentin adalah bagian kedua terkeras dalam tubuh karena hanya terdiri dari 70% zat mineral (an organik), sedang yang 30% lagi adalah zat organik. Karena lebih lunak dan kandungan zat organiknya lebih banyak, dentin lebih mudah membusuk daripada email. Meski tulang dikenal keras, dentin jauh lebih keras dari tulang, karena tulang hanya terdiri atas 40% zat organik.

Bayi lahir dengan dua perangkat gigi

Dalam Kitab Kesehatan Mayo Clinic disebutkan bahwa manusia normal memiliki dua perangkat gigi yang benihnya sudah dibentuk sejak masih dalam kandungan. Perangkat yang mula-mula keluar disebut gigi susu atau gigi sulung dan berjumlah 20 buah. Gigi sulung ini umumnya mulai muncul pada  bayi kira-kira saat umur 6 bulan, walaupun ada bayi yang begitu lahir sudah tumbuh gigi atau sebaliknya baru tumbuh setalah lewat setahun. Rahang bayi yang baru lahir sangat kecil dan belum sempurna. Oleh karena itu bentuknya hanya cocok untuk menyususi bukan untuk mengunyah. Gigi sulung keluar secara bertahap sesuai dengan urutan tertentu. Kelompok gigi sulung akan digantikan oleh satu set gigi yang disebut geligi tetap atau geligi dewasa.

Pahlawan yang mati terbunuh

Setiap manusia dipastikan pernah merasakan sakit gigi. Dan gigi berlubang adalah salah satu penyakit yang paling banyak diderita manusia. Memang sungguh mengherankan mengapa gigi dapat membusuk sehingga berlubang padahal lapisan pelindungnya menupakan zat yang paling keras dalam tubuh manusia. Yang lebih mengherankan lagi adalah fakta yang menyatakan bahwa gigi tidak pernah mati sendiri. Gigi seseorang yang hidup akan selalu mati karena ‘dibunuh’, dan pembunuhan ini umumnya terjadi secara tidak disengaja. Gigi yang telah mati adalah bagaikan pahlawan yang telah menunaikan tugasnya dengan setia lalu mati terbunuh akibat kelalaian komandannya sendiri.

Setiap orang adalah komandan atas semua giginya sebab gigi tersebut dibawah komandonya. Maka pantas bagi komandan yang baik untuk memperhatikan kesejahteraan anak buahnya. Adalah tugas kita sebagai komandan untuk menjaga kesehatan gigi kita. Dalam hal ini, lalai membersihkan gigi secara teratur berarti membunuhnya secara perlahan-lahan.

Meski sederhana namun sungguh luar biasa peranan gigi bagi kita. Dengan menjaga bukan hanya melestarikan namun juga sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah berupa penciptaan gigi bagi kita.

Penulis: Alfin Hidayat