Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Gaya Hidup

Hari Buku Sedunia, Berikut 7 Rekomendasi Buku Bertema Travelling untuk Isi Liburan

:: Yusnaeni
23 April 2021
dalam Gaya Hidup
Hari Buku Sedunia, Berikut 7 Rekomendasi Buku Bertema Travelling untuk Isi Liburan

Ilustrasi: dokumen pribadi.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Setiap tanggal 23 April diperingati Hari Buku Sedunia atau World Book Day. Peringatan ini ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Tujuannya adalah untuk menghormati tokoh sastra terkemuka dunia yang meninggal pada 23 April. Sebut saja William Shakespare, Miguel de Carventas, David Halberstam, William Wordsworth, dan Inca Garcilaso de la Vega.

Hari Buku Sedunia juga digunakan UNESCO untuk mempromosikan pentingnya membaca dan karya sastra. Upaya UNESCO ini patut didukung karena membaca memiliki banyak manfaat.

Dari memperkuat daya ingat, menumbuhkan empati, hingga mengurangi depresi. Yang tak kalah pentingnya adalah menambah wawasan dan pengetahuan kita.

BACAJUGA

Kertas buku

Hari Buku, Apakah Sudah Menjadi Kebutuhan?

23 April 2021

Sayangnya, kegiatan membaca buku di Indonesia masih minim. UNESCO menyebut Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Artinya minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah.

Tak heran jika kasus hoax di Indonesia cukup tinggi. Sebab, budaya membaca buku belum ajek, sementara masyarakat dipaksa beralih ke digital. Padahal, budaya membaca digital memerlukan kemampuan literasi yang kuat agar masyarakat tak mudah dibohongi.

Untuk mengatasi masalah itu, cobalah untuk mulai membudayakan membaca buku. Pandemi ini bisa menjadi momentum untuk membangkitkan minat baca karena aktivitas ke luar rumah dibatasi, khususnya saat liburan.

Kamu bisa memulai membaca buku dengan tema yang paling diminati. Bagi kamu yang merindukan liburan, buku bertemakan travelling bisa menjadi pilihan.

Selain mengobati rasa rindu untuk melancong, buku dengan genre ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi kamu untuk berlibur setelah pandemi usai.

Kali ini saya akan merekomendasikan beberapa buku bertemakan travelling , ini dia!

1. The Journey 1 – 3

Buku ini berisi 12 tulisan perjalanan dari 12 orang penulis yang memiliki latar belakang berbeda. Mulai dari penulis komedi, penulis skenario, novelis hingga travel writer.

Beberapa dari mereka ada nama penulis kenamaan Windy Ariestanty, Trinity, Raditya Dika, Alexander Thian, dan Alanda Kariza. Bahkan mantan presenter Jejak Petualang Riyani Djangkaru juga ikut menulis.

The Journey dibagi menjadi tiga edisi. Semua edisi menceritakan kisah perjalanan dengan sudut yang beragam. Dari gemerlap kota di negara-negara maju hingga tenangnya alam di pelosok-pelosok Indonesia. Semua diceritakan dengan renyah. Ada yang manis, menyentuh dan membuat kita terbahak.

2. Life Traveler

Life Traveler, Suatu Ketika di Sebuah Perjalanan merupakan karya Windy Ariestanty. Penulis dan editor satu ini dikenal dengan penutur yang baik. Ia selalu mampu mengantarkan pembacanya masuk ke dalam cerita.

Tak seperti penulis travelling lainnya yang lebih banyak menulis titik tujuan, Windy malah menulis makna hidup dari hasil pengamatan dan interaksinya ketika di perjalanan.

Sebagai contoh ketika ia menceritakan pengalamannya di Ha Noi, Vietnam. Di sana ia merasakan keramahan penduduk lokal. Ia kemudian memaknai tentang arti sebuah rumah.

“Kadang, kita menemukan rumah justru di tempat yang jauh dari rumah itu sendiri. And yes, wherever you feel peacefulness, you might call it home”, begitu yang ia tulis.

Buku ini sangat cocok dibaca bagi kamu yang ingin melancong ke luar negeri. Karena menggambarkan suasana setiap tujuan, dari transportasi hingga kebiasaan masyarakat. Windy juga mendeskripsikan bagaimana caranya kita menuju tempat-tempat yang ia kunjungi.

3. Titik Nol

Dibandingkan buku – buku travelling lainnya, Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan merupakan buku paling terkenal. Penulisnya, Agustinus Wibowo, pernah diundang di beberapa stasiun televisi untuk menceritakan perjalanananya di negara Asia Tengah seorang diri.

Agustinus Wibowo bahkan pernah menjadi tamu kehormatan di Frankfrut Book Fair. Karya-karyanya sudah diterjemahkan ke bebarapa bahasa, termasuk Titik Nol.

Seperti dengan karya-karya Agustinus lainnya, buku ini menggunakan teknik penulisan narasi, di mana ia menggabungkan fakta dan cerita, sehingga pembaca seolah merasakannya sendiri.

4. Under The Southern Stars

Apakah kalian pernah mendengar program Work and Holiday? Melalui program ini, anak-anak muda di seluruh dunia bisa bekerja sambil liburan.

Hal itulah yang dilakukan Anida Dyah, seorang perempuan yang rela keluar dari pekerjaan mapannya di Indonesia demi sebuah impian: berkelana di Negeri Kanguru.

Di sana ia bekerja sebagai pelayan di restoran. Setelah uangnya terkumpul, ia berhenti untuk menjelajah Benua Australia. Kemudian, ia bertemu dengan tiga petualang dari Prancis dan Jerman.

Mereka berempat memutuskan menjelajah dunia yang belum pernah mereka jejaki sebelumnya, secara bersama-sama.

Buku ini sangat menarik dibaca karena Anida Dyah menulisnya dengan bertutur. Ada banyak pesan dari perjalanan yang ia lakukan, tentang bertahan hidup, cinta dan persahabatan.

5. 30 Paspor Di Kelas Sang Profesor

Buku ini berkisah tentang anak-anak muda yang tersesat di empat benua. Mereka melakukan perjalanan karena mendapat tugas dari dosennya, yang tak lain adalah Prof. Rhenald Kasali, untuk membuat paspor dan melihat minimal satu negara.

Namun, mereka tak boleh pergi ke negara yang berbahasa Melayu, seperti Malaysia, Singapura, Timor Leste atau Brunei Darussalam. “Pergilah sejauh yang mampu dan bisa dijangkau,” kata Prof. Rhenald.

Para mahasiswa kemudian bertanya bagaimana cara mendapatkan tiket. Prof. Rhenadl dengan gamblang mengatakan “tidak tahu.” Mereka hanya diberi waktu 1,5 bulan, bagaimana caranya harus berangkat.

Bukan tanpa alasan, Prof. Rhenald memberi tugas demikian. Ia ingin menumbuhkan mental self driving pada setiap diri mahasiswanya agar mereka menjadi pribadi bebas, mandiri dan bertanggung jawab.

6. Traveler’s Tale, Belok Kanan: Barcelona!

Buku ini bercerita tentang empat orang sahabat yang melakukan perjalanan ke Barcelona. Tujuannya hanya satu, menghadiri pernikahah salah seorang sahabatnya.

Mereka berangkat dari penjuru yang berbeda dan dengan budget terbatas, demi mencari jawaban atas pertanyaanya masing-masing.

Sebenarnya buku ini diambil dari kisah nyata, namun dikemas secara fiksi. Oleh karena itu, sudah pasti buku ini tak membosankan untuk dibaca.

7. The Geography of Bliss

The Geography of Bliss merupakan karya Eric Weiner, seorang penulis dan jurnalis asal New York. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa, salah satunya ke dalam bahasa Indonesia.

Buku ini adalah hasil dari perjalanan Eric Weiner ke berbagai negara, dari Belanda, Swiss, Bhutan, hingga Qatar, Islandia, India dan Amerika. Tujuannya satu, untuk mencari kebahagiaan.

Di dalam perjalanan, Eric Weiner mempelajari bagaimana masyarakat dunia menemukan kebahagiaan.

Topik: buku travellingHari Buku Seduniaworld book day
Yusnaeni

Yusnaeni

POS LAINNYA

dukungan orang tua
Gaya Hidup

Dukungan Orang Tua, Kunci Kembangkan Talenta Anak

15 Agustus 2022
Ingin Meningkatkan Penjualan? Berusahalah Fast Response
Gaya Hidup

Berikut Cara Agar Terhindar dari Penipuan Transaksi Jual Beli Online

11 Agustus 2022
Kosmetikmu Membunuh Jutaan Hiu Dibunuh untuk Squalene
Gaya Hidup

Kosmetikmu Membunuh Jutaan Hiu Dibunuh untuk Squalene

11 Agustus 2022
DeVFias
Gaya Hidup

DeVFias Rilis Single Perdana Bertajuk Sahabat, Lagu Mewakili Perasaan Remaja

8 Agustus 2022
Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?
Gaya Hidup

Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

8 Agustus 2022
film pesantren
Gaya Hidup

Film Pesantren, Kisah Santri di Pondok Tradisional Cirebon Tayang di Bioskop 4 Agustus 2022

1 Agustus 2022
Lainnya
Selanjutnya
Dampak Peleburan Kemendikbud–Ristek Terhadap Riset

Dampak Peleburan Kemendikbud–Ristek Terhadap Riset

Adakah yang Bisa Diharapkan dari Bukit Algoritma?

Adakah yang Bisa Diharapkan dari Bukit Algoritma?

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Gambaran Arah Kebijakan Jokowi dalam RAPBN 2023 

Gambaran Arah Kebijakan Jokowi dalam RAPBN 2023 

16 Agustus 2022
16 Parpol Tak Bisa Ikut Pemilu 2024, Ada Partai Berkarya dan Partai Masyumi

16 Parpol Tak Bisa Ikut Pemilu 2024, Ada Partai Berkarya dan Partai Masyumi

16 Agustus 2022
Warna Samba di Dunia Persepakbolaan

Warna Samba di Dunia Persepakbolaan

16 Agustus 2022
Ekonom: Indonesia Tidak Memiliki Rencana Industrialisasi yang Baik

Ekonom: Indonesia Tidak Memiliki Rencana Industrialisasi yang Baik

16 Agustus 2022
esai pendek

Esai Pendek

16 Agustus 2022
Tantangan Kaum Muda: Minim Pengalaman, Minim Pula Kesempatan

Tantangan Kaum Muda: Minim Pengalaman, Minim Pula Kesempatan

16 Agustus 2022
Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad

Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad: Teks Lengkap dan Keutamaannya

16 Agustus 2022

SOROTAN

Lima Prinsip Relawan ANIES
Opini

Lima Prinsip Relawan ANIES

:: Redaksi
14 Agustus 2022

Oleh: Laode Basir, Koordinator Relawan ANIES Satu simpul relawan yang makin aktif mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai Presiden menyebut dirinya...

Selengkapnya
Filosofi Pohon

Filosofi Pohon

11 Agustus 2022
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang