HINGGA BATAS MALAM
Hingga batas malam,
menuju waktu yang semakin pekat,
layar masih kosong tak bergurat,
sembari menepis prasangka tengah diredam.
Diredam ???
tidak ada yang mengadang untuk menuangkan hati,
dalam rangkaian tanpa nada,
meski ada sebagian hasrat yang ingin memendam.
Lanjut
terus
jalan
tak peduli para pengecam.
Semarang, 20 November 2020
SEBATAS NOSTALGIC
Bintang-bintang bergumul pada sebuah ruang,
yang menyatu dalam gelombang menyenangkan,
meluapkan kata-kata menjulang,
seakan nyali terhimpit pada keadaan.
Tiada hari tanpa menginjak-injak rerumputan,
atau menghalau debu yang menari,
melalui nyanyian dengki,
akibat mabuk teriakan sanjungan.
Seberapa besar yang didekap ?
Helai-helai adalah eksistensi,
yang seolah tak akan mati.
Kenyataan menggurat pada sisa-sisa hidup.
Ya
he eh
oh ya
nahhh
Semarang, 21 November 2020
KATA-KATA YANG MENGUAP
Hujan yang menderai tidak tereja.
Kemarau yang berkawan debu pun tak terbaca.
Segalanya telah terlelap dalam nyanyian cermin Simply Red,
meski tanpa partitur dan cenderung kotor.
Oksigen yang menari hanya tertawa memandangi,
kepada si tua konyol terjerembab dalam kebingungan,
melihat deretan aksara tak sesuai realita,
dan menguap terbawa angin niskala.
Hmmm
lucu
menggelikan
sembari terdiam.
Semarang, 22 November 2020
* NWU Gabriel Genesis, Penyair Semarang, pemilik nama asli Nugroho Wahyu Utomo. Puisi Rock sebagai jalan hidupnya. Sedangkan puisi rock adalah karya sastra yang berisi luapan kemarahan penulisnya.