Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Insomnia Menyerang Semua Usia, Berikut Solusinya

Redaksi
×

Insomnia Menyerang Semua Usia, Berikut Solusinya

Sebarkan artikel ini

Barisan.co – Waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 tapi mata Deri belum juga terpejam, padahal ia sudah berada di tempat tidur semenjak tiga jam sebelumnya. Matanya bergerak ke berbagai arah tak karuan bagai lampu club malam, perasaannya pun gelisah karena ia tak juga bisa istirahat.

Hal ini memang sering dialami Deri semenjak beberapa bulan terakhir. Alhasil aktivitas keseharian Deri pun terganggu karena waktunya menjadi tak teratur, lebih parahnya pernah hampir sampai waktu subuh baru matanya bisa terpejam.

Pakar kesehatan tidur dari RS Miea Kemayoran, dr Andreas Prasadja, RPSGT mengatakan bahwa insomnia sejatinya merupakan gejala adanya gangguan waktu tidur, bukan merupakan gangguan tidur itu sendiri. Namun insomnia tersebut juga termasuk gejala dari gangguan tidur larut malam. 

“Orang harus bisa memahami mengenai insonia ini merupakan gejala, bukan merupakan gangguan dalam tidur. Gangguan dalam tidur yang disebutkan tersebut merupakan sleep disorder ini ada banyak macamnya, yakni psiko-insomnia, insomnia karena kondisi medis dan termasuk circadian system discorder yang merupakan gangguan jam tidur yang dirasakan oleh tubuh,” jelas dr Ade.

Sehingga susah tidur awal hingga gangguan tidur larut malam itu adalah delayed sleep phase syndrome DSPS yang merupakan salah satu begian dari gangguan yang menyebabkan tubuh mengalami gangguan ketika jam tubuh untuk istirahat. Sehingga seseorang akan mengalami kesulitan tidur jika belum larut malam atau dini hari.

Penyebab

Tidak hanya faktor usia, sulit tidur juga dapat disebabkan oleh efek samping obat. Misalnya, akibat mengonsumsi obat anti hipertensi, obat steroid, dan yang mengandung kafein. Jika harus mengonsumsi obat-obatan tersebut secara rutin, Anda dapat mengganti obat dari golongan berbeda tetapi memiliki manfaat serupa, tanpa ada efek samping sulit tidur.  Selain faktor depresi, insomnia bisa juga akibat pengaruh minuman keras, penggunaan obat tidur atau penenang dalam waktu lama, obat penurun tekanan darah tinggi golongan beta-blocker (seperti atenadol, madolol, dan propanodol).

Insomnia dapat menyerang semua golongan usia. Meskipun demikian, angka kejadian insomnia akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini mungkin disebabkan oleh stress yang sering menghinggapi orang yang berusia lebih tua. Disamping itu, perempuan dikatakan lebih sering menderita insomnia bila dibandingkan laki laki.

Rata rata setiap orang pernah mengalami insomnia sekali dalam hidupnya. Bahkan ada yang lebih ekstrim menyebutkan 30 – 50% populasi mengalami insomnia.

Gangguan insomnia dapat dilacak dari cara hidup seseorang secara rutin sampai kehidupan malamnya. Bila insomnianya terjadi tengah malam (pukul 21.00 – 22.00 bisa tidur mudah tapi pukul 24.00 – 02.00 terbangun dan tidak bisa tidur lagi) dikatakan sebagai gangguan jiwa yang lumayan berat. Bila terbangun di pagi buta (pukul 03.00 – 04.00) kemudian tidak bisa tidur kembali, biasanya itu berkaitan dengan gangguan depresi berat.

Penanganan

Makanan sangat berperan 

Memilih makanan seperti buah-buahan, pasta, kentang, oatmel dan beras gandum sangat berpengaruh bagi penderita indsomnia. Makanan tersebut mengandung karbohidrat yang membantu tubuh memproduksi serotonin hormon yang membuat tubuh rileks, nyaman hingga mudah beristirahat.

Kandungan asam amino pada susu juga akan membuat mudah tertidur, bila ingin mengemil sebelum tidur pilihlah yogurt ditambah makan dalam porsi kecil, harus diingat bahwa makan malam terlalu banyak akan menyebabkan istirahan tidak nyaman karena perut terasa penuh.