Scroll untuk baca artikel
Terkini

Kebakaran Depo Plumpang Dipicu Gangguan Teknis: Dugaan Sementara Polisi

Redaksi
×

Kebakaran Depo Plumpang Dipicu Gangguan Teknis: Dugaan Sementara Polisi

Sebarkan artikel ini

Gangguan teknis saat pengisian pertamax memunculkan tekanan yang memicu kebakaran.

BARISAN.CO Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan tim investigasi sedang mendalami penyebab kebakaran Depo Pertamina di Plumpang.

Upaya penelisikan yang sudah dilakukan di antaranya dengan meminta keterangan saksi hingga memeriksa kamera pengawas atau CCTV.

Belum ada asesmen terkait penyebab utama kejadian nahas ini. Sejauh pemeriksaan, Listyo hanya bisa menduga kebakaran dipicu gangguan teknis saat proses pengisian BBM jenis pertamax di lokasi.

“Sementara yang bisa kita jelaskan pada saat kejadian kemarin kurang lebih jam 20.00 WIB sedang terjadi pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan diterima di Depo Plumpang,” jelas Listyo di hadapan wartawan, Sabtu (4/3/2023).

Gangguan teknis saat pengisian itu kemudian memunculkan tekanan yang memicu kebakaran. “Gangguan teknis mengakibatkan tekanan berlebih. Setelah itu, didapati peristiwa kebakaran,” lanjutnya.

Untuk proses lebih lanjut, Listyo menyebut jajarannya telah menerjunkan tim beranggotakan 25 orang untuk mencari tahu pangkal kebakaran di Plumpang.

Tim tersebut terdiri dari personel Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis), Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), dan Kedokteran Kepolisian (Dokpol).

Polri juga menggunakan pesawat nirawak atau drone untuk merekam TKP secara khusus dan umum. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada kelalaian dalam penyebab kebakaran tersebut.

“Tentunya untuk mencari tahu, ini sedang dilakukan pendalaman […] Tim akan menggali informasi mulai dari masyarakat, manajemen Depo Pertamina Plumpang, hingga ahli,” kata Listyo Sigit.

Sebelumnya, banyak desas-desus mengatakan penyebab kebakaran di antaranya akibat sambaran petir, ledakan, puntung rokok, maupun kontak dengan kabel listrik.

Tidak jelas dari mana asal-muasal kabar tersebut. Sementara ini, publik diharap untuk hanya mengandalkan sumber-sumber tepercaya demi menghindari misinformasi. [dmr]