Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Kunci Kesuksesan, Belajar dari Kisah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Redaksi
×

Kunci Kesuksesan, Belajar dari Kisah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Sebarkan artikel ini

KUNCI kesuksesan menurut islam adalah sesuatu hal yang telah diwujudkan dalam hal kebaikan dan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Sedangkan arti kesuksesan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesuksesan adalah keberhasilan atau keberuntungan.

Kesuksesan bukan sekadar diukur seberapa tinggi jabatan yang diduduki, bukan pula banyaknya harta. Akan tetapi kesuksesan adalah mereka yang mampu ikhlas dan tawakal kepada Allah.

Berikut ini Barisanco menyajikan kisah menarik dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani tentang rahasia kunci kesuksesan dalam menjalani kehidupan ini untuk masa depan.

Pada suatu hari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ditanya muridnya Syekh Muhammad bin Qaid Al Awani tentang bagaimana membuka kunci kesuksesan hidup.

Syekh Abdul Qadir al-Jailani lantas menjawab pertanyaan muridnya yakni bahwa dirinya menjunjung nilai-nilai kejujuran.

Kejujuran harus dipegang, sebagaimana Nabi Muhammad Saw sejak kecil senantiasa bersikap jujur. Bahkan saat dewasa dan menjadi pedagang, ilmu tentang kejujuran ia terapkan. Nabi dalam berdagang tidak pernah menipu dengan cara mengurangi takaran atau ukuran, ketika barang itu baik maka ia akan bilang baik begitu juga sebaliknya.

Sementara itu, kisah Syekh Abdul Qadir al-Jailani selamat dari perbuatan jahat para perampok saat ia dalam perjalanan menuntut ilmu ke Baghdad lantaran kejujurannya.

Adapun kisah Syekh Abdul Qadir al-Jailani dengan para perampok tentang kunci kesuksesan diceritakan kepada muridnya:

Semasa kecil, Syekh Abdul Qadir al-Jailani meminta izin kepada ibunya untuk menuntut ilmu ke Baghdad. Ibunya memberikan izin dan memberikannya uang sebagai bekal dalam perjalanan menuju Baghdad.

Ibu Syekh Abdul Qadir al-Jailani  memberikan uang sebesar empat puluh dinar. Uang tersebut oleh ibunya diselipkan di lipatan pakaian di bawah ketiak Syekh Abdul Qadir. Sang Ibu berpesan kepada Syekh Abdul Qadir dalam keadaan apapun untuk senantiasa jujur.

Syekh Abdul Qadir pun kemudian berangkat dengan rombongan kecil yang hendak menuju Baghdad. Sesampainya di wilayah Hamdan, rombongan dihadang kawanan perampok. Lalu para perampok merampas semua harta benda orang-orang yang akan berangkat ke Baghdad.