Perampok lain pun bertanya kepada Syekh Abdul Qadir menanyakan hal yang sama, Syekh Abdul Qadir tetap memberikan jawaban yang sama.
Hingga kemudian para perampok itu mengadu pada pemimpinnya. Pimpinan perampok lantas menghampiri Syekh Abdul Qadir dan menanyakan tentang harta yang dibawanya. Syekh Abdul Qadir pun kembali menjelaskan bahwa dirinya membawa uang empat puluh dinar yang diletakan di lipatan baju.
Pimpinan perampok itu lantas merobek jahitan baju yang berada di bawah ketiak Syekh Abdul Qadir dan mendapati uang sebesar empat puluh dinar itu.
Pimpinan perampok terheran-heran. Lantas pemimpin perampok tersebut bertanya kepada Syekh Abdul Qadir, “Apa yang membuatmu berterus terang tentang harta yang kamu bawa?”
Syekh Abdul Qadir pun menjawab bahwa ia teringat pesan sekaligus janji pada ibunya agar selalu jujur.
Mendapati jawaban Syekh Abdul Qadir, pimpinan perampok merasa malu dan langsung tersungkur dan menangis. Ia pun langsung menyatakan tobat atas perbuatannya.
Tobatnya pemimpin perampok lantas diikuti anak buahnya yang turut bertobat. Lantas mereka mengurungkan niatnya untuk merampok rombongan yang hendak ke Baghdad.