Scroll untuk baca artikel
Ekonopedia

Mengenal Produk Domestik Bruto [Bagian Enam]

Redaksi
×

Mengenal Produk Domestik Bruto [Bagian Enam]

Sebarkan artikel ini

Komponen PMTB ditambah dengan komponen perubahan Inventori biasa dianggap sebagai nilai investasi dalam perekonomian.

Inventori didefinisikan sebagai aset berupa barang dan jasa yang disimpan untuk kemudian dijual, digunakan dalam kegiatan produksi atau penggunaan lainnya di waktu mendatang. Jenisnya antara lain: bahan baku dan penolong, barang dalam penyelesaian, barang jadi, dan barang untuk dijual kembali. Yang dicatat dalam perhitungan PDB adalah nilai perubahannya yang pada tahun 2019 sebesar Rp226,92 triliun.

Komponen penggunaan berikutnya adalah ekspor-impor barang dan jasa yang nilai bersihnya pada tahun 2019 sebesar minus Rp77,33 triliun. Nilai ekspor sebesar Rp29.146,36 triliun dan nilai impor sebesar Rp2.991,96 triliun.

Komponen ini memperhitungkan kegiatan transaksi barang dan jasa antara penduduk Indonesia dengan penduduk negara lain. Di antaranya: ekspor dan impor barang, jasa pengangkutan, jasa asuransi, komunikasi, pariwisata, dan jasa lainnya. Data yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber yaitu Statistik Ekspor dan Impor, BPS; Neraca Pembayaran baik dari Bank Indonesia maupun Dana Moneter Internasional; serta data dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Oleh karena alasan teknis, PDB Indonesia menurut penggunaan di Indonesia saat ini disajikan BPS dengan tambahan item yang disebut diskrepansi statistik. Nilainya pada tahun 2019 relatif amat kecil, hanya sebesar Rp7,13 triliun. Nilainya cukup signifikan pada tahun-tahun sebelumnya.

Diskrepansi statistik adalah semacam item lain-lain, yang tidak bisa digolongkan kepada kategori yang tersedia, yang terutama sekali berkenaan dengan perbedaan antara perhitungan pendekatan pengeluaran dengan pendekatan produksi. Padahal, yang paling diandalkan dan dijadikan patokan oleh BPS adalah perhitungan dengan pendekatan produksi.

PDB menurut penggunaan sering diartikan sebagai jumlah seluruh komponen permintaan akhir atau permintaan agregat suatu perekonomian. Analisis sering dilakukan atas rincian dan porsi komponen. Salah satu yang banyak mendapat perhatikan adalah porsi konsumsi rumah tangga yang amat besar. Jika ditambah dengan konsumsi pemerintah dan LNPRT, maka keseluruhan konsumsi masih sangat dominan. Sering dinilai bahwa porsi komponen investasi dan ekspor perlu ditingkatkan, agar pertumbuhan ekonomi lebih terjamin kesinambungannya.


Konsumsi RT dan LNPRT

(Sumber data: Badan Pusat Statistik)


Untuk data konsumsi sebelum tahun 2010, LNPRT masuk dalam perhitungan konsumsi Rumah Tangga. Porsi keduanya sempat mencapai mencapai 68,14% pada tahun 2003. Kemudian menurun hingga mencapai 55,42% pada tahun 2011. Perlahan naik kembali dan mencapai 57,93% pada tahun 2019.


Seri tulisan PDB lainnya:
Bagian Satu
Bagian Dua
Bagian Tiga
Bagian Empat
Bagian Lima
Bagian Tujuh
Bagian Delapan

Kontributor: Awalil Rizky

Editor: Ananta Damarjati