Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Mengenal Sindrom Asperger yang Diderita Geu-Ru pada Serial Drakor Move to Heaven

Redaksi
×

Mengenal Sindrom Asperger yang Diderita Geu-Ru pada Serial Drakor Move to Heaven

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Bagi penggemar drama Korea (drakor) mungkin tak asing dengan serial ini. Move to Heaven, baru saja rilis di Netflix pada Mei 2021 dengan jumlah episode 10. Serial ini menceritakan Geu-Ru – yang diperankan Tang Joo-Sang – seorang penderita sindrom Asperger.

Meski memiliki keterbatasan, Geu-Ru berusaha menjalani kehidupan secara normal dengan menjadi tukang bersih-bersih dan pengatur barang-barang orang yang sudah meninggal.  Dalam serial tersebut digambarkan bagaimana penderita sindrom kesulitan beradaptasi dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Lantas apa sih itu sindrom Asperger?

Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Konsultan Psikiatri Anak dan Remaja Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya, dr. Anggia Hapsari, Sp.KJ (K), sindrom Asperger merupakan gangguan perkembangan saraf yang dikenal sebagai gangguan spektrum autisme.

“Biasanya, individu yang terdiagnosis sindrom Asperger memiliki kecerdasan di atas rata-rata kelompok individu gangguan spektrum autisme lainnya,” ujar dr. Anggia melalui Instagram @rspondokindah.

Adapun gejalanya sebagai berikut:

  • Sulit berinteraksi dan melakukan kontak mata
  • Tidak ekspresif
  • Kurang peka dengan lawan bicara
  • Melakukan hal repetitif dan kurang menyukai perubahan

Dokter Anggia menyarankan kepada orang tua yang memiliki anak dengan gejala tersebut untuk tidak ragu berkonsultasi dengan dokter, psikolog maupun psikiater anak.

Sebab sindrom ini menyerang anak-anak dan bertahan hingga mereka dewasa. Selain itu, jika tidak tertangani sejak dini maka penderita akan mengalami kesulitan berkomunikasi maupun berinteraksi dengan orang lain.

Biasanya dokter akan melakukan terapi perilaku, bicara, okupasi, sensori integrasi, dan latihan sosialisasi kepada anak. Meski begitu, para orang tua harus tetap mengikuti pelatihan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan melatih keterampilan sosial anak.

Penyebab Sindrom Asperger

Jumlah penderita sindrom Asperger tak sebanyak dengan autisme. Menurut Asperger Autism Network, 1 dari 250 orang menderita sindrom Asparger. Sementara Autisme, rasionya 1 banding 100.

Sindrom Asperger banyak diderita oleh laki-laki dibanding perempuan. Sejumlah tokoh ini mengidap sindrom Asperger yaitu Vladimir Putin, Bill Gates, Mozart, Andy Warhol, dan Abraham Lincoln.

Sampai saat ini, sindrom Asperger belum diketahui pasti penyebabnya. Para ahli percaya jika kelainan genetik berperan besar dalam terjadinya gangguan spektrum autisme dan sindrom Asperger.

Hal lain yang memicu sindrom Asperger adalah infeksi saat kehamilan atau janin terpapar agen sehingga menyebabkan perubahan bentuk.

Pada 1999, beberapa vaksin yang mengandung thimerosal diduga dapat memicu penyakit autisme. Sehingga kandungan zat kimia pada vaksin ditiadakan. Namun, dugaan itu patah pada 2004 karena jumlah penderita autisme tetap meningkat meskipun thimerosal sudah tidak digunakan lagi dalam pembuatan vaksin.