Defisit Dan Pembiayaan Anggaran 2004-2021
Pembiayaan investasi adalah berkenaan dengan Investasi yang merupakan penempatan sejumlah dana atau barang oleh Pemerintah dalam jangka panjang, yang diharapkan memberikan hasil dan nilai tambah di masa yang akan datang. Di antaranya berupa pengembalian nilai pokok ditambah dengan manfaat ekonomi, sosial, atau manfaat lainnya.
Pembiayaan investasi merupakan porsi terbesar dari pembiayaan anggaran, selain pembiayaan utang. Secara neto, besarannya cenderung bersifat pengeluaran. Tentu saja ada pos yang kadang bersifat penerimaan, seperti penerimaan kembali investasi. Misalnya karena menjual sebagian atau seluruh kepemilikan Pemerintah.
Dalam rangka mitigasi dampak pandemi, nilai pembiayaan Investasi direncanakan melonjak secara tajam. Pada APBN 2020 dan 2021, Sebagian besar lonjakkan itu masuk dalam pos pembiayaan Investasi Lainnya.
Pos tersebut tidak semuanya dirinci lebih lanjut, atau menjadi semacam “cadangan” pembiayaan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Juga memenuhi kewajiban anggaran pendidikan sebesar minimal 20%, sehingga akan menjadi pembiayaan terkait bidang pendidikan.
Hal itu antara lain tergambar dari porsi pembiayaan investasi kepada BUMN yang mengecil. Nilainya sendiri sebetulnya masih meningkat pada tahun 2020 dan 2021 dibanding tahun 2018 dan 2019. Dapat dicermati bahwa sebelum pandemi, sebagian besar dari pembiayaan investasi berupa investasi kepada BUMN.
Pembiayaan Investasi dan Investasi Kepada BUMN 2006-2021
APBN 2021 merencanakan pengeluaran pembiayaan Investasi sebesar Rp184,5 triliun. Ada pembiayaan investasi kepada BUMN yang antara lain akan diberikan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Rp5 triliun), PT Hutama Karya (Rp6,2 triliun), dan PT Sarana Multigriya Finansial (Rp2,25 triliun), PT PAL (Rp1,3 triliun), Pelindo III (Rp1,2 triliun), dan lain-lain.
Investasi juga dilakukan melalui beberapa Badan Layanan Umum (BLU), seperti: Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPSP), Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN), BLU Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI), BLU Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), dan lain-lain.
Sedangkan investasi kepada organisasi internasional merupakan pemenuhan kewajiban sebagai anggota serta mempertahankan proporsi kepemilikan saham dan hak suara. Antara lain pada Islamic Development Bank (IDB), The Islamic Corporation for the Development of Private Sector (ICD), International Fund for Agricultural Development (IFAD), International Development Association (IDA), dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
APBN tahun 2021 merencanakan pemberian pinjaman sebesar Rp448 miliar. Merupakan pinjaman kepada BUMN dan Pemda secara neto, setelah memperhitungkan pengembalian pinjaman terdahulu.