BARISAN.CO – Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu wilayah yang berada di lereng Gunung Lawu yang kokoh berdiri di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Salah satu potensi wisata alam khas lereng gunung adalah keberadaan air terjun.
Terdapat puluhan air terjun di Kabupaten Karanganyar yang dapat dijadikan pilihan menikmati kesegaran. Salah satunya, sempatkan untuk menikmati keindahan air terjun Jumog.
Keberadaan air terjun Jumog memang belum setenar air terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu yang sudah sejak lama menjadi ikon Kabupaten Karanganyar. Meskipun demikian, air terjun Jumog memiliki keunikan yang tak kalah indah.
Air terjun Jumog terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Lokasinya sejalur dan tidak terlalu jauh dari Candi Sukuh, salah satu candi yang sudah dikenal luas dan juga menjadi ikon Kabupaten Karanganyar.
Jika dari Kota Solo, teruslah menuju arah timur, dan setelah melewati kota Karanganyar, perhatikan dengan seksama tanda penunjuk jalan. Tidak jauh setelah terminal kecamatan Karangpandan akan dijumpai simpang jalan. Ambilah yang ke arah kiri, karena jika terus akan mengantar sampai ke kawasan Tawangmangu.
Ikuti jalan khas wilayah lereng gunung yang mendaki dan berkelok itu. Untunglah tidak ada pendakian ataupun kelokan ekstrem menuju air terjun Jumog.
Lokasinya sangat mudah ditemukan. Mengandalkan penunjuk arah yang banyak dipasang di pinggir jalan apalagi dengan bantuan GPS, dijamin akan sampai ke tujuan. Nikmati juga bonus perjalanan berupa panorama pegunungan yang elok dan udara bersih yang segar.
Sesampainya di tempat parkir kendaraan, setelah melewati loket pembayaran, sebuah jalan setapak yang sudah dibuat undakan bersemen akan mengantar sampai air terjun.
Jalan setapak itu dibangun di sepanjang sungai yang mengalir dari tempat jatuhnya air terjun. Jaraknya hanya sekitar 300 m dan relatif datar sehingga lebih ramah bagi keluarga yang membawa anak-anak. Apalagi kawasan air terjun Jumog sudah dilengkapi dengan kolam renang dan arena bermain.
Tentu saja pusat keindahannya adalah air terjun itu sendiri. Tidak terlalu tinggi memang. Debit airnya pun tidak terlalu deras. Akan tetapi justru kondisi itu memungkinkan air terjun Jumog didekati tanpa khawatir harus basah karena tampias.
Bahkan, jika dirasa masih kurang merasakan kesegaran, bermain langsung dibawah guyuran air terjun dapat jadi kegiatan yang aman bagi pengunjung. Airnya yang dingin menyejukkan khas daerah pegunungan benar-benar memberikan kesegaran.
Perhatikan dari pangkal air terjunnya. Meluncur dari tebing berbatu yang kokoh berdiri, sebuah air terjun, eh…tunggu, luncuran air terjun itu ternyata terbelah menjadi dua. Bahkan, jika debit meningkat seperti ketika musim hujan, luncuran air iru bisa terbelah jadi tiga.
Ya, air terjun Jumog memang memiliki pesona bagaikan air terjun kembar. Dari tempat jatuh air terjun yang terbelah yang kucuran airnya tak pernah surut itu, membentuk aliran sungai yang berkelok-kelok. Di kedua sisi sungai, diapit tebing dengan pepohonan yang rindang.
Jika belum sempat memperhatikan secara seksama ketika berjalan masuk, cobalah untuk mengikuti aliran sungai itu, berjalan menjauh dari air terjun.
Sebuah pesona keindahan yang luar biasa segera tersaji di depan mata. Air terjun, tebing, sungai, perbukitan, dan pepohonan menciptakan perpaduan keindahan dan kesegaran yang sempurna. []