Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Edukasi

Menjawab Paradigma Pendidikan Kritis

:: Redaksi Barisan.co
2 Juli 2022
dalam Edukasi
pendidikan kritis

Ilustrasi: Unsplash/Avel Chuklanov

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

PARADIGMA pendidikan kritis perlu kembali dinilai di era digital dan kemajuan teknologi. Sebagaimana diketahui bahwa pendidikan merupakan suatu proses upaya pewarisan nilai-nilai yang sering disebut proses transformasi yang mencankup segala aspek “yang seharusnya” tetapi di sisi lain hanya melangsungkan proses pada satu sisi saja, itulah yang di khawatirkan dalam proses pendidikan.

Kalau kita melihat secara fitrah manusia diciptakan dengan keadaan suci sehingga untuk mengembangkannya perlunya pendidikan, dengan mengenyam pendidikan setidaknya manusia bisa hidup lebih survive dalam menghadapi realitas kekinian.

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran melalui berbagai cara baik itu pendidikan formal, pendidikan informal maupun non formal.

Pergaulan dalam pendidikan sendiri perlu adanya acuan dan arahan yang jelas supaya kelak anak didik dapat memfungsikan ilmu yang didapat dari pendidikannya.

BACAJUGA

Ujian Sekolah dan Peran Orang Tua

Ujian Sekolah dan Peran Orang Tua Dalam Proses Pendidikan

11 Juni 2022
taman siswa

Pendidikan itu Bernama ‘Taman Siswa’

13 Mei 2022

Lalu melihat akar permasalahan pendidikan kita apakah pendidikan kita (Indonesia) sudah bisa dikatakan maju ?, atau sudah dikelola dengan baik ? itu menjadikan kita bagaimana menelusuri dan nantinya bisa kita perbaiki untuk menuju arah pendidikan yang lebih baik.

Islam sebagai agama sekaligus sebagai acuan untuk anutan dengan berpijak pada Al-Qur’an dan al Hadits juga perlu memberikan kontribusi kepada pendidikan, dan kita sebagai orang islam harus punya alternatif bagi bangsa upaya meningkatkan kualitas pendidikan tanpa harus mengesampingkan nilai-nilai aturan islam.

Pendidikan nasional sendiri berfungsi sebagai pengembangan kemampuan dan pembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang sesuai dengan tujuannya.

Pendidikan Islam Kritis

Pendidikan islam merupakan bentuk bagaimana kita bisa mengartikulasikan agama dalam ranah kehidupan manusia dan itu merupakan sesuatu yang fenomenal.Dalam praktiknya agama sendiri merupakan keyakinan (belief) dogma tradisi, praktik dan ritual.[1]

Dengan realitas tersebut doktrin dan berbagai warisan ajaran tersebut sangat riskan bila dikaitkan dengnan hubungan sosial keagamaan di negara majemuk ini dan bisa-bisa menjadi biang keladi masalah baru, dan ini juga tergantung orang yang memahami keagamaan apakan secara sempit atau secara luas (holistik).

Islam mengajarkan konsep universalitas untuk terbuka terhadap segala hal, dalam bidang pendidikan kita perlunya penguatan kembali nilai-nilai islam dan perlunya rekonstruksi paradigma kritis-inovatif upaya menegaskan harmonisasi dan dialog.Paradigma islam.

Dalam buku The Structure of Scientific Revolutions, Thomas S. Khun mengatakan bahwa ilmu-ilmu yang sudah ada menjadi sebuah paradigma (yang disebut normal science) telah mengalami krisis, lalu timbulah revolusi ilmu.

Kemudian ilmu memberontak itu menjadi normal science, menjadi sebuah paradigma baru.[2] Paradigma baru dalam ilmu-ilmu sekular ( dipakai dalam konotasi negatif) yang terbentuk dengan mengubah pendapat tentang ontologi (hakikat keberadaan) ialah barat dan marxisme.

Barat adalah idealisme dan marx adalah materialisme. Paradigma dalam psikologi terbentuk dalam mengubah pandangan tertentu tentang aksiologi (nilai) manusia. Begitu juga bagaimana membangun pendidikan kritis yang mengintegrasikan keilmuan barat dan Islam.

Menurut Sigmund Freud manusia adalah libidinal force-nya, psikologi behaviorisme menemukan bahwa manusia adalah mesin yang digerakkan berdasarkan mekanisme stimulus dan respon, psikologi humanistik menemukan bahwa manusia berhasrat untuk mengalami peak experience, sementra victor frankl menemukan bahwa manusia berhasrat akan makna.[3]

Diskursusu ilmu-ilm sosial dalam bentang sejarah kita dapat mengurutkannya seperti kita memahami dalam katalog, dan ini ada panduannya. Dan dengan demikian ilmu-ilmuyang da sekarang adalah hasil dari modernisme, yaitu ilmu yang terpisah dari agama, ilmu yang mandiri dan sekular.

Maka wajar saja kalau dalam kurun pasca modernisme ini islam menginginkan paradigma baru yang merupakan hasil dedifferentiation (rujuk kembali) antara agama dan ilmu, wahyu, dan ratio. Rupanya keinginan untuk integrasi ilmu telah umum di dunia islam, baik kalangan sunni maupun syiah. [4]

Karena itu kita perlu memahami apa yang sebelumnya sudah terinspirssi oleh para pendahulu kita, dan untuk itu sering kita dengan proses integralistik, sebuah paradigma baru yaitu paradigma islam. Pendidikan yang benar-benar islam yang mencerminkan cita-cita ideal yaitu mewujudkan tatanan masyarakat yang lebih baik[5], dan kita berharap supaya keadaan yang kita harapkan dapat tercapai lewat usaha keras.

Kata kunci Indonesi istilah masyarakat madani dalam bahasa arab artinya civi, civiled berati meradap, civilization, peradaban[6]Universalitas,supremasi, keabadian, pemerataan, kekuatan,kebaikan,dari dan untuk bersamadll. Untuk mewujudkan mka pendidikan harus menuju pada integritas antara ilmu agama dan umum.Perbedaan adalah rahmat tergantung bagaimana orang memaknainya tetapi kalau kita lihat bahwa ilmu pengetahuan itu berkembang karena perbedaan.[7]

Refrensi:

[1] Irwandar ,Dekonstruksi Pemikiran Islam, idealitas nilai dan realitas empiris,(Arruz media press, yogyakarta, 2003)hal.7-8.

[2] Thomas S. Khun,the structure of scientific revolutions (chicago: The University Of Chicago Press, 1970) hal.24

[3] Amin Abdullah dkk, menyatukan kembali ilmu-ilmu agama dan umum: upaya mempertemukan epistemologi islam dan umum, Suka press IAIN Sunan Kalijaga,2003 hal 67.

[4] Amin Abdullah, Filsafat Etika Ialam Antara al Ghazali dan Kant (Bandung : Mizan, 2002) hal.23.

[5] Ali Ashraf, horison baru pendidikan islam, pustaka firdaus, cet.3 1996. hal.19

[6] a.qodri azizi, melawan globalisasi, reinterpretasi ajaran islam, pustaka pelajar ,2004, hal126.

[7] Jalaludin rakhmat, menjawab soal-soal, islam kontemporer, mizan, bandung cet.2 1999. hal; 226

Penulis: Agus Thohir
Editor: Lukni
Topik: PendidikanPendidikan Islam
Redaksi Barisan.co

Redaksi Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak
Edukasi

Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

8 Agustus 2022
Mengenal Depresi Pasca Menyapih yang Sering Terabaikan
Edukasi

Mengenal Depresi Pasca Menyapih yang Sering Terabaikan

6 Agustus 2022
memotong kuku
Edukasi

Memotong Kuku: Cara dan Adab Menurut Islam

5 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam
Edukasi

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
Mengenal Wise, Platform Transfer Uang Selain PayPal yang Mulai Diminati
Edukasi

Mengenal Wise, Platform Transfer Uang Selain PayPal yang Mulai Diminati

1 Agustus 2022
literasi anak usia dini
Edukasi

Pendidikan Literasi Anak Usia Dini, Manfaat dan Praktiknya

28 Juli 2022
Lainnya
Selanjutnya
Jetar Aplikasi Ojol

Jetar Aplikasi Ojol Lokal Kota Semarang, Siap Bersaing

Sejarah 2 Juli Diperingati sebagai Hari Koperasi Internasional

Sejarah 2 Juli Diperingati sebagai Hari Koperasi Internasional

TRANSLATE

TERBARU

Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

8 Agustus 2022
Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

8 Agustus 2022
kandungan surat al ashr

Kandungan Surat Al Ashr, Memaknai Sebuah Waktu di Dunia

8 Agustus 2022
APBN Akan Tetap Defisit, Meski Alami Surplus Semester I-2022

APBN Akan Tetap Defisit, Meski Alami Surplus Semester I-2022

8 Agustus 2022
pergerakan ekonomi lomba burung kicau

Ikut Sertakan Burung Andalannya, Anies: Ada Pergerakan Ekonomi di Kompetisi Lomba Kicau Burung

7 Agustus 2022
pemyair pemulung

Penyair Pemulung di Hari Kemerdekaan

7 Agustus 2022
surga di matamu

Surga Di Matamu – Puisi Joe Hasan

7 Agustus 2022

SOROTAN

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam
Edukasi

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

:: Thomi Rifai
1 Agustus 2022

BARISAN.CO - Umat Muslim barus saja memasuki tahun baru hijriyah yang ke-1444. Kalender Hijriah atau kalender Islam masih digunakan dan...

Selengkapnya
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

18 Juli 2022
Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

15 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang