Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Info Barisanco

Mimbar Virtual: Penurunan Muka Tanah Jakarta, Pindah Ibu Kota Bisakah Jadi Solusi?

:: Anatasia Wahyudi
25 Januari 2023
dalam Info Barisanco
Mimbar Virtual: Penurunan Muka Tanah Jakarta, Pindah Ibu Kota Bisakah Jadi Solusi?
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Sebagian besar populasi global terpapar potensi penurunan muka tanah tinggal di Asia (86%), yaitu sekitar 10 kali gabungan populasi Amerika Utara dan Eropa (9%), menurut penelitian yang dipublikasi oleh ScienceMag.org pada tahun 2021.

Diperkirakan area penurunan permukaan tanah potensial hanya meningkat sebesar 7% secara global, namun populasi yang terancam diperkirakan akan meningkat sebesar 30%. Ini akan memengaruhi 1,6 miliar penduduk, 635 juta di antaranya akan tinggal di daerah rawan banjir. Penelitian berjudul “Mapping the global threat of land subsidence” itu menemukan, antara tahun 2010 dan 2040, prediksi populasi yang terpapar potensi penurunan muka tanah meningkat lebih dari 80% di Filipina, Irak, Indonesia, Meksiko, Israel, Belanda, Aljazair, dan Bangladesh.

Selanjutnya, disebutkan, tanpa investasi mitigasi yang signifikasn, risiko banjir tambahan akan mencapai US$635 miliar/tahun pada 2050 di kota-kota pesisir di seluruh dunia.

Di Indonesia, sedikitnya terdapat 21 provinsi dan 132 kabupaten/kota yang terindikasi mengalami penurunan tanah, bahkan untuk beberapa lokasi di Pantai Utara Jawa dan Pantai Sumatera Timur, tercatat mengalami penurunan tanah dan terkena dampaknya, yaitu banjir rob.

BACAJUGA

Tanam Mangrove, Alternatif Lebih Baik Atasi Banjir Rob di Jakarta

Tanam Mangrove, Alternatif Lebih Baik Atasi Banjir Rob di Jakarta

27 Januari 2023
Normalisasi Sungai, Ciliwung Institute Peringatkan Ancaman Tsunami

Normalisasi Sungai, Ciliwung Institute Peringatkan Ancaman Tsunami

27 Januari 2023

Perhitungan kasar kerugian yang diukur hanya dari biaya adaptasi untuk perbaikan jalan, jembatan dan pemukiman di pesisir utara Jawa menunjukkan bahwa potensi kerugian akibat penurunan muka tanah setiap tahunnya adalah Rp619 Triliun. Sedangkan untuk potensi kerugian bangunan tempat tinggal di kawasan gambut yang surut mencapai sekitar Rp158 triliun, angka tersebut belum termasuk parameter kerugian ekonomi lainnya.

Sedangkan, laju rata-rata penurunan muka tanah di dataran rendah pesisir Indonesia bervariasi antara 1-20 cm/tahun. Pusat Penelitian Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan, dari hasil kajiannya melalui data Synthetic Aperture Radar pada Juni 2022, penurunan muka tanah di wilayah Jakarta tercatat antara 0,1–8,0 sentimeter per tahun.

Penurunan muka tanah terjadi akibat pembangunan gedung pemberat dan pengambilan air tanah secara intensif untuk air minum masyarakat melalui sumur air tanah. Banyak pengambilan air tanah untuk air minum telah menyebabkan gerusan batuan tanah yang intensif dan selanjutnya memicu penurunan muka tanah yang berkembang luas di wilayah pesisir Jakarta.

Pengukuran penurunan muka tanah telah dilakukan oleh berbagai ahli dan lembaga. Antara tahun 1974 hingga 2010 telah terjadi penurunan muka tanah antara 3 hingga 4,1 meter khususnya di kawasan pesisir Jakarta. Dua penyebab utama amblesan teridentifikasi. Penyebab utama pertama adalah akibat berdirinya bangunan berat seperti hotel, apartemen, dan berbagai bangunan aktivitas manusia. Penyebab utama yang kedua adalah pengambilan air tanah dari akuifer di bawah tanah Jakarta karena sumur air yang dalam sampai ke akuifer dan sumur air dangkal tradisional dari air tanah dangkal atau bawah permukaan yang tidak tertutup.

Bangunan yang lebih berat dan debit aliran air yang lebih tinggi dari sumur air dalam telah mempercepat dan memperdalam penurunan tanah. Pengukuran penurunan muka tanah secara terus menerus melalui pengukuran perilaku bumi geodesi maupun geofisika perlu dilakukan untuk memantau laju, lokasi serta pemetaan penurunan muka tanah.

Sebenarnya, masalah penurunan muka tanah pertama kali diketahui pada tahun 1926. Sejak saat itu, upaya investigasi dan pemantauan penurunan tanah dilakukan. Meskipun demikian, kejadiannya masih meningkat hingga saat ini.

Alih-alih melakukan mitigasi bencana, pemerintah justru memilih memindahkan ibu kota dari Jakarta ke kota lain di Kalimantan Timur sebagai solusi menghindari hal tersebut.

Mengingat jutaan penduduk akan terdampak potensi penurunan tanah di Jakarta, Barisanco akan mengadakan Mimbar Virtual bertema, “Penurunan Muka Tanah di Jakarta, Pindah Ibu Kota Bisakah Jadi Solusi?” pada Rabu, 25 Januari 2022 pukul 16.00-17.30 WIB. Acara ini akan menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya, yakni Koordinator Ciliwung Institute, Sudirman Asun dan ahli hidrologi, Yanto Ph.d.

Acara ini juga dapat disaksikan melalui zoom dan Youtube channel Barisanco TV.

Topik: ahli hidrologi Yanto Ph.DMimbar Virtual: Penurunan Muka Tanah di Jakarta Pindah Ibu Kota Bisakah Jadi SolusiPenurunan Permukaan TanahSudirman Asun
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

Mimbar Virtual: Mematahkan Mitos dan Dukungan terhadap Ibu Tunggal
Info Barisanco

Mimbar Virtual: Mematahkan Mitos dan Dukungan terhadap Ibu Tunggal

20 Desember 2022
Mimbar Virtual: Refleksi Tragedi Kanjuruhan
Info Barisanco

Mimbar Virtual: Refleksi Tragedi Kanjuruhan

10 Oktober 2022
Mimbar Virtual: Risiko Jam Kerja Berlebihan
Info Barisanco

Mimbar Virtual: Risiko Jam Kerja Berlebihan

27 September 2022
Mimbar Virtual: Nasionalisme Kaum Minoritas
Info Barisanco

Mimbar Virtual: Nasionalisme Kaum Minoritas

23 Agustus 2022
Mimbar Virtual: Waspada! Bullying Menghantui Anak Kita
Info Barisanco

Mimbar Virtual: Waspada! Bullying Menghantui Anak Kita

10 Agustus 2022
Mimbar Virtual: Bahaya Limbah dari Rumah Tangga
Info Barisanco

Mimbar Virtual: Bahaya Limbah dari Rumah Tangga

26 Juli 2022
Lainnya
Selanjutnya
Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

wakaf uang

Mengenal Wakaf Uang, Sejarah dan Fatwa Ulama

TRANSLATE

TERBARU

Spotify Rugi

Spotify Catatkan Kerugian Walaupun Jumlah Subscriber Naik Drastis

1 Februari 2023
Gejolak Kekerasan Meningkat, Israel Semakin Mesra dengan Amerika

Gejolak Kekerasan Meningkat, Israel Semakin Mesra dengan Amerika

1 Februari 2023
Gaji Kepala IKN

Gaji Kepala Otorita IKN Nilainya Fantastis, Simak Rinciannya

1 Februari 2023
Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura

Berkongsi Kita Pecah

1 Februari 2023
Tahlil dan Doa Satu Abad NU

Tahlil dan Doa Satu Abad NU, Gus Yusuf: PKB adalah Anak Kandung NU

1 Februari 2023
Taruhan Alphard, sampai Kapan?

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
Inflasi Januari 2023

BPS: Inflasi Januari 2023 Sebesar 0,34%, Ini Penyebabnya

1 Februari 2023

SOROTAN

Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura
Opini

Berkongsi Kita Pecah

:: Redaksi
1 Februari 2023

Oleh: Andi W. Syahputra, Ketua Umum Bara Nasionalis Indonesia (BARNIS) ISYARAT pecah kongsi itu mulai tampak dan bisa ditakwilkan lewat...

Selengkapnya
Taruhan Alphard, sampai Kapan?

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
Pemilu Serentak Tahun 2024

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

1 Februari 2023
Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

31 Januari 2023
Sodetan Ciliwung dan Cara Anies Bekerja dalam Sepi

Sodetan Ciliwung dan Cara Anies Bekerja dalam Sepi

30 Januari 2023
Menunggu Pengesahan RUU EBET, Adakah Skema Power Wheeling?

Menunggu Pengesahan RUU EBET, Adakah Skema Power Wheeling?

29 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang