Scroll untuk baca artikel
Opini

Operasi Plastik Demi Kecantikan, Perlukah?

Redaksi
×

Operasi Plastik Demi Kecantikan, Perlukah?

Sebarkan artikel ini

Perempuan di negara gingseng Korea Selatan dapat digolongkan cantik jika memiliki bentuk wajah yang simetris, hidung yang pas dengan wajah, bibir yang kecil dan tipis, dan dagu yang dengan bentuk huruf ā€˜Vā€™. Dan tak lupa kulit putih, wajib memiliki lipatan serta bentuk badan yang kurus juga menjadi salah satu kriteria penilaian, lho!

Maka, tidak heran banyak perempuan di Korea Selatan yang akhirnya memilih operasi plastik demi memenuhi standar kecantikan yang berlaku di negaranya tersebut.

Tak hanya itu saja, operasi plastik menjadi hadiah kelulusan bagi anak yang lulus SMA. Dikutip dari Huffington Post, orang tua acapkali menjadikan operasi plastik sebagai hadiah kelulusan karena telah bekerja keras selama di sekolah.

Hal ini juga dipengaruhi oleh selektivitas perusahaan Korea yang mementingkan penampilan fisik sebagai syarat diterimanya seseorang untuk bekerja.

Namun, tidak semua artis Korea Selatan mengikuti standar kecantikan yang diberlakukan. Ada beberapa artis yang tetap menjadi dirinya sendiri.

Sebut saja, Hwasa Mamamoo dan Jessi yang memiliki kulit coklat dan badan curvy. Selain itu juga, Seulgi Red Velvet yang berkelopak mata monolid. Ada juga Moon Gabi yang merupakan berprofesi sebagai model memiliki bentuk bibir yang tebal serta kulit yang coklat.

Anggaran Pemerintah Brazil Untuk Operasi Plastik Untuk Warganya

Di Brasil, kecantikan menjadi hak asasi manusia. Pemerintah bahkan memberikan subsidi hampir setengah juta operasi setiap tahunnya. Bahkan banyak rumah sakit umum disana menawarkan operasi dengan biaya relatif murah bahkan gratis.

Perlu diingat sebelumnya, ada risiko dari operasi plastic tersebut. Mengutip dari Vice, pasien dari working class risikonya lebih besar daripada mereka yang berasal dari kelas atas karena menjadi kelinci percobaan dan kecewa akan hasil operasinya.

Belum lagi, tahun 2018, seorang ahli bedah plastik terkenal di Brasil yang dikenal Dr. Bumbum menyebabkan kematian kepada seorang pasien setelah menjalani prosedur bedah plastik di rumahnya yang terletak di Rio de Janeiro.

Brasil menjadi negara tertinggi kedua dengan negara yang paling banyak melakukan operasi plastic. Data tersebut berdasarkan hasil dari International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS) pada tahun 2016 dengan total 4,2 juta prosedur operasi plastik atau mencapai 17,9% dari total operasi plastik yang terjadi di dunia.

Perempuan melakukan operasi plastik salah satunya dikarenakan oleh rasa insecure. Tekanan dari orang sekitar juga menjadi penyebab insecure yang dialami. Sehingga pentingnya bagi perempuan untuk menerima dirinya sendiri dengan rasa percaya diri serta lingkungan yang mendukung mereka agar dapat tumbuh dengan baik. []