Scroll untuk baca artikel
Opini

Para Tokoh Mulai Kepung Istana

Redaksi
×

Para Tokoh Mulai Kepung Istana

Sebarkan artikel ini
Oleh: Tony Rosyid

Barisan.co – Jika tahun, bulan dan hari lalu kita menyaksikan para tokoh nasional seperti Abdullah Hehamahua, Emha Ainun Najib, Din Syamsudin, Habib Rizieq, Rizal Ramli, Gatot Nurmantyo, Refly Harun, dan lain-lain itu bicara sendiri-sendiri soal kebobrokan pemerintah, sekarang mereka bersatu.

Melalui Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), mereka kompak dan melakukan aksi bersama. Memberi peringatan penguasa yang dianggap tidak mampu mengelola negara dengan baik, dan membuat negara berjalan ke arah yang salah.

Saat ini, pemerintah dengan dukungan polisi, DPR, oligarki dan buzzer masih tampil cukup kuat. Percaya diri dan enggan mendengar pendapat yang berbeda. Meski gelombang protes mahasiswa, buruh dan umat Islam begitu besar, namun tak mampu membuat istana sadar.

Sejumlah ahli dan pelaku ekonomi memprediksi, kedepan akan terjadi resesi. Tak bisa dihindari. Ekonomi akan mengalami konstraksi. Jika ini parah, dan rakyat merasakan kelaparan, maka pemerintah akan kehilangan kepercayaan. Berangsur-angsur penguasa akan jatuh legitimasinya. Otomatis posisi istana akan melemah, bahkan rapuh. Keangkuhan istana selama ini boleh jadi akan runtuh. Saat semua ini terjadi, maka kursi istana bisa goyang. Saat itu, tak lagi bicara siapa pendukung, siapa bukan pendukung. Sebab, kelaparan akan menghancurkan semua bentuk dukungan dan kepercayaan.

Jika resesi ekonomi terjadi dan pemerintah tak sanggup lagi menangani, maka Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) akan efektif untuk menjadi lokomotif perubahan. Saat itu, transformasi politik akan sulit dihindari. Apakah KAMI sengaja disiapkan untuk menyambut akan adanya perubahan? Allahu A’lam.

Sejumlah pengamat seperti Syahganda Narnggolan dan Djoko Edy memprediksi Jokowi akan jatuh. Bukan dijatuhkan, tapi jatuh sendiri, kata Syahganda. Diplomatis! Mungkinkah?

Di dunia ini, tak ada yang mustahil. Apa saja bisa terjadi, meski tak diprediksi. Bangsa ini harus siap dengan segala kemungkinan.

Siap dipimpin Jokowi hingga 2024, dengan tetap memberi dukungan dan juga kritik. Tapi siap juga dengan segala kemungkinan yang akan terjadi ketika resesi ekonomi tak tertanggulangi. Termasuk jika Jokowi melepaskan kekuasaannya. Semua pihak harus legowo!

Mungkinkah Makruf Amin jadi presiden? Atau Prabowo (Menhan) ambil alih kepemimpinan Nasional, dibantu Tito Karnavian (Mendagri) dan Retno Marsudi (Menlu)? Atau akan ada pemilu dalam waktu yang tak lama lagi?

Tak perlu tabu membicarakan segala kemungkinan politik. Gak boleh alergi. Yang perlu kita jaga adalah konstitusi. Apapun yang akan terjadi, sepakat semua berjalan sesuai dengan konstitusi.

Kita berharap tak terjadi resesi dan semua aspek kehidupan bangsa berjalan normal ke arah yang benar. Tak ada kegaduhan, apalagi chaos. Tapi, jika harapan itu tak terjadi, maka bangsa ini harus siap dengan semua kemungkinan perubahan. Para tokoh yang selama ini peduli kepada nasib bangsa bisa menyiapkan segala kebutuhan jika ekonomi ambruk dan situasi politik tak stabil.

Jakarta, 5 Agustus 2020

*Tony Rosyid; Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa