Scroll untuk baca artikel
Blog

Pendidikan Multikultural di Era Media Sosial

Redaksi
×

Pendidikan Multikultural di Era Media Sosial

Sebarkan artikel ini

Pendidikan multikultural adalah proses pengembangan potensi dan bakat untuk dapat menghargai pluralitas dan heterogenitas, serta bagaimana menempatkannya di era media sosial

BARISAN.CO – Dunia maya sepertinya sudah tidak asing lagi bagi kalangan dunia pendidikan, begitu juga dengan jejaring sosial seperti Facebook. Whatshapp, Instagram maupun Twitter. Hal ini diperkuat dengan maraknya sekolah, lembaga pendidikan, organisasi guru maupun guru dan siswa memiliki media sosial. Sehingga pendidikan multikultural di era media sosial menjadi sangat penting.

Sebab para penikmat media sosial identik untuk mengaktualisasikan dirinya baik berupa status keseharian, pengalaman, informasi, gagasan maupun kritik. Maraknya pengguna media sosial sebagai bukti ciri dari perkembangan teknologi dan sebagai bentuk dorongan guru supaya tidak gagap teknologi.

Sebab guru merupakan pendidik generasi penerus bangsa yang memiliki peran melakukan perubahan lebih baik terhadap anak didik yang diasuhnya. Tanggung jawab guru untuk melek teknologi menjadi tuntutan dan juga tuntunan. Tuntutan karena guru sekarang ini dalam mengurusi hal administrasi sekolah sudah menggunakan perangkat teknologi. Sedangkan menjadi tuntunan guru menjadi teladan bagi anak didiknya.

Maka pilihan untuk memiliki media sosial seperti menjadi kebutuhan, hal ini ditandai banyaknya forum-forum atau komunitas pendidikan yang sudah memiliki akun media sosial. Guru selayaknya memiliki akun jejaring sosial tersebut. Muncul pertanyaan, sejauh mana guru yang ada di Indonesia dapat memanfaatkan media jejaring sosial tersebut?.

Media sosial memiliki beragam manfaat, dari manfaat inilah yang harus diperhatikan oleh guru-guru di Indonesia. Sebab media sosial ini memiliki beragam manfaat seperti sebagai media curhat, diary, media promosi maupun sebagai media bisnis online.

Namun pada satu sisi tergantung bagaimana seorang guru memaknai manfaat dan fungsi dari jejaring sosial tersebut. Bukannya kecanduan yang menghabiskan waktunya untuk terus berselancar di dunia maya hingga melupakan tugasnya sebagai seorang guru.

Pentingnya Pendidikan multikultural

Selayaknya guru juga memikirkan kegunaan media sosial sebagai wadah pendidikan multikultural. Ini yang perlu ditekankan kepada guru, bahwa media sosial sosial sebagai wadah pendidikan multikultural untuk membangun persaudaraan antar guru dimanapun berada baik di Indonesia maupun jejaring guru diluar negeri.

Jika media sosial menjadi wadah antar guru, tentu akan menjadi wadah komunitas intelektual dan dapat memberikan angin segar untuk selalu melakukan perbaikan di wilayah bidang pendidikan.

Oleh karena pendidikan multikultural sebagai bentuk bangunan kerukunan baik kerukunan beragama, kerukunan sosial maupun kerukunan kesamaan kepentingan.

Sebab sekarang ini banyak berbagai konflik dipicu oleh gesekan antar suku, agama, ras maupun antar golongan. Karena pendidikan merupakan pilar pembangunan bangsa, yang mestinya perlu senantiasa melakukan perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman.

Media sosial sebagai bentuk perwujudkan pendidikan multikultural untuk dapat menyentuh persoalan bagaimana menghargai kepercayaan keagamaan dan beragam budaya. Selayaknya jejaring sosial tidak hanya dimanfaatkan oleh berkembangnya teknologi maupun trend yang tidak memiliki manfaat.

Namun kita sebagai guru selayaknya mengambil nilai positif tersebut, jejaring sosial sebagai media membangun jejaring antar guru dimanapun berada. Melalui komunitas jejaring sosial yang bernuansa pendidikan multikultural akan memunculkan ide dan gagasan ilmiah untuk dapat dimanfaatkan perbaikan pendidikan.

Bahkan media sosial menjadi wadah bagi kita untuk bisa saling berbagi informasi khususnya di bidang pendidikan maupun bidang-bidang yang lain.