Scroll untuk baca artikel
Blog

Pengangguran Masih Akan Meningkat Pada 2021

Redaksi
×

Pengangguran Masih Akan Meningkat Pada 2021

Sebarkan artikel ini

Ketika pandemi Covid-19 makin meluas, Pemerintah sadar akan berdampak pada peningkatan jumlah penganggur. Pada pertengahan Mei, Sri Mulyani telah menjelaskan proyeksi pemerintah atas penganggur baru. Akan bertambah 2,92 juta orang jika terjadi skenario berat. Menjadi lebih buruk dalam skenario sangat berat, yaitu sebanyak 5,23 juta orang.

Pada akhir Juli, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan angka pengangguran di Tanah Air akan naik sekitar 3,7 juta pada tahun 2020, akibat pandemi. Ditegaskan lagi bahwa kenaikan itu mencapai 50 persen dari tahun 2019.

Pada pertengahan Agustus, dokumen Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2021 mengakui bahwa pandemi Covid-19 berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Namun, berbagai penanganan yang diambil diharapkan mampu menekan dampak kenaikan TPT, hingga hanya pada kisaran 7,8-8,5 persen.

Jika terealisasi pada titik tengah target, dapat diartikan jumlah penganggur sekitar 11,10 juta orang pada Agustus 2020. Diasumsikan jumlah Angkatan kerja sekitar 136,23 juta orang, naik 2 persen dibanding Agustus 2019. Dari perhitungan ini, jumlah penganggur bertambah 4,05 juta orang. Lebih tinggi dari proyeksi Suharso Monoarfa yang 3,7 juta orang. Sesuai prakiraan Sri Mulyani yang berentang antara 2,92 juta hingga 5,23 juta orang.

Menariknya, Nota Keuangan dan RAPBN 2021 menyampaikan proyeksi lanjutan yang amat optimis. Pemerintah mengklaim akan meneruskan program-program pro-poor dan pro-employment pada tahun 2021, untuk mengembalikan tren penurunan tingkat pengangguran dalam periode lima tahun terakhir sebelum Pandemi.

Sebenarnya cukup mengherankan jika target TPT 2021 pada kisaran 7,7-9,1 persen dianggap turun dari 2020. Pada halaman yang sama (1-29) dari Nota Keuangan, jelas tertera bahwa target 2020 adalah sebesar 7,8-8,5 persen. Batas target optimis (7,7%) memang lebih rendah dari batas optimis TPT 2020 (7,8%). Namun rentang target TPT 2021 tampak terlampau lebar. Jika diambil titik tengah, maka target TPT 2021 sebenarnya 8,4 persen. Sedangkan TPT 2020 hanya sebesar 8,15 persen. Artinya bukan menurun, melainkan meningkat. 

Jika dilihat dari jumlah penganggur, sudah pasti perhitungan demikian berarti penambahan orang. Persentase yang sama saja akan berarti jumlah orang yang lebih banyak, karena Angkatan Kerja selalu tumbuh. Apalagi persentasenya sedikit meningkat.

Sejauh yang tertulis pada dokumen Nota Keuangan tadi, Pemerintah dapat ditafsirkan mengakui akan adanya peningkatan jumlah penganggur dan TPT pada 2021. Berdasar asumsi kenaikan Angkatan Kerja sebesar 2 persen, jika skenario RAPBN 2021 terwujud, maka penulis menghitung jumlah penganggur sebesar 11,67 juta orang pada Agustus 2021.