Scroll untuk baca artikel
Opini

Pilkada Serentak Sebentar Lagi!

Redaksi
×

Pilkada Serentak Sebentar Lagi!

Sebarkan artikel ini

Pilkada serentak akan diadakan pada 9 Desember 2020. Saat ini pasangan calon kepala daerah dari 270 daerah masih melakukan kampanye guna menarik simpatisan calon pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya kelak.

Partai politik masih cenderung bersikap konservatif dengan mengedepankan pilihan-pilihan politik terkait kepentingan individual maupun kepentingan partainya saja. Bias elektoral yang kemudian memengaruhi kualitas pemilihan calon yang diusung. Hal ini umumnya dilakukan karena mengharapkan calon tersebut memenangkan pemilihan bukan sosok yang jauh menangani persoalan dan solusi yang akan dihadapi ke depan.

Pemimpin yang dihasilkan dari pemilu seharusnya tergantung pada lima variabel yaitu kualitas dan kuantitas pemilih, proses pencalonan, kampanye pemilu, penyelenggaraan pemilu, serta penetapan calon pemilih. Namun, tidak semua variabel itu dapat dipenuhi dalam pesta demokrasi yang terjadi.

Jika dilihat di media masih ada beberapa calon pemilih yang menyebut dasar dukungan terhadap suatu calon dikarenakan tingkat kepopuleran, dekat dengan sosok besar, ataupun lainnya. Sudah saatnya masyarakat mulai memilih dari visi misi yang ditawarkan itu relevan dalam memajukan daerah yang dipimpin nantinya.

Biaya yang dikeluarkan negara setiap kali pesta demokrasi dilakukan mahal. Namun, biaya politik pun tidak terbilang murah sehingga tidak jarang kepala daerah politik balas budi kepada pemodal.

Kepala daerah yang melakukan politik balas budi dengan menyalahgunakan wewenang maupun kekuasaan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh ICW ditemukan lima hal yang rawan politik balas budi antara lain adalah perizinan, penyelewengan dana hibah, bansos, penyalahguanaan dana desa, serta juga pengadaan barang dan jasa.

Dalam “Political Corruption in Eastern Europe” Tatiana Kostadinova mengatakan jika korupsi politik terjadi dikarenakan biaya polik cukup tinggi. Bukan sekadar membayar pemenangan, tetapi uang yang dipasok ke partai disamarkan dalam berbagai istilah mulai uang pendaftaran hingga konsolidasi.

Berbagai disinformasi bisa saja terjadi sebab itulah pentingnya melakukan riset mengenai calon pemimpin yang ada karena ini akan berdampak pada lima tahun ke depan daerah yang akan dipimpin oleh mereka. Pandemi membawa perubahan yang signifikan terutama bagi orang-orang yang terdampak, namun berkepala dingin harus dilakukan terutama agar tidak tersandung masalah yang akan diakibatkan.

Mengagumi calon tertentu pun tidak perlu berlebihan karena itu bisa saja mengakibatkan fanatik buta sehingga dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk dengan membela secara membabi buta. Gunakan hak pilih sesuai dengan keyakinan, bukan karena tekanan ataupun kepoluleran.

Selamat menggunakan hak pilih Anda. []