Oleh: Isa Ansori
(Kolumnis)
WARGA yang hadir, terutama para abang becak, dibekali dengan kaos bergambar Ganjar dan mendapatkan sembako.
Kehadiran Anies dalam rangka menyapa warga dan para simpatisannya adalah dalam rangka bersilaturahmi dan mendekatkan hati dan merasakan denyut warga.
Kehadiran dengan hati itulah yang kemudian mampu mempertautkan rasa cinta warga Medan kepada Anies.
Anies memang bukan calon presiden biasa, Anies mampu mentransaksikan perasaan dirinya dan perasaan warga, sehingga terjadi pertautan yang luar biasa. Anies mampu menjadi magnet bagi semua.
Pilihan diksi dan kemampuan Anies merangkai kata dan kalimat, menjadikan warga Medan menjadi sangat berharga dan terhormat, inilah yang kemudian menjadikan mereka bangga terhadap Anies. Kebanggan itu akan menyebabkan rasa cinta, dan rasa cinta itu akan membuat apapun dilakukan demi yang dicintai.
Inilah yang dituunjukkan oleh para abang becak yang menghadiri kunjungan Anies di istana Maimun, Medan.
Sebagaimana ditulis oleh goriau.com, Puluhan Abang becak memakai kaos bergambar Ganjar Pranowo terlihat ikut meramaikan kedatangan Anies Baswedan di Istana Maimoon di Medan.
Usut punya usut, ternyata Abang becak tersebut baru saja menghadiri acara di Lapangan Sepak Bola Asrama Widuri, Medan Amplas, Kota Medan. Acara yang diiselenggarakan oleh Ganjar Milenial Center (GMC) Sumatera Utara itu juga membagikan sembako, Jumat (4/11/2022).
“Kita nggak boleh menolak rezeki, bang. Tadi disuruh kumpul mau dikasi sembako, ya kita hadiri. Selepas itu kita ke Istana Maimoon mau lihat Pak Anies,” kata Ucok (52), penarik Betor asal Jalan Karya itu.
“Eh, ternyata kawan-kawan juga punya niat yang sama. Jadilah kami ramai-ramai ke mari,” lanjut Ucok.
“Pak Anies itu betul-betul bisa membereskan permasalahan di Jakarta. Kita kasi kesempatan untuk menangani NKRI ini, bang. Insya Allah Anies Presiden 2024,” pungkas ayah 4 anak itu saat ditanya mengenai sosok Anies Baswedan.
Medan menjadi titik permulaan menyemai benih – benih cinta sejati rakyat kepada calon presidennya, Anies Baswedan.
Kecintaan rakyat Medan ternyata juga mampu mematahkan tudingan politik idenitas yang dimainkan lawan – lawan politiknya yang mulai mengalami kegelisahan dan kepanikan.
Anies di Medan juga bertemu dengan para rohaniwan Gereja dan para ulama.
Kunjungan Anies ke PGIW Sumut itu dilakukan pada Sabtu (5/11/2022). Anies awalnya menceritakan pengalamannya menyatukan perbedaan saat menjadi Gubernur DKI.
“Sebagai gubernur di sana saya ingin ceritakan, betapa keragaman itu kami ikhtiarkan untuk dijaga bersama, dijaga persatuannya, kalau keragamannya sudah otomatis, kenapa otomatis? Kan latar belakang kita beda-beda. Asal usul kita tidak bisa disatukan, kita dilahirkan sebagai agama a b c, tapi yang mempersatukan adalah tujuan kita. Kita sama-sama di Indonesia ingin ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Anies.
“Kita bersatu karena ingin ada keadilan, kami coba lakukan di Jakarta, latar belakangnya kami hormati tapi tujuannya satu, Jakarta yang aman, nyaman, tenang teduh memberikan kesetaraan semua,” sambungnya.
Selain bertemu dengan ribuan warga dan rohaniawan Kristen PGI, Anies juga berjumpa dengan para ulama Sumut.
Dikutip dari Tempo.co, para ulama yang ditemui Anies di Medan, Jumat, memberikan 3 nasihat kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Anies menyatakan akan melaksanakan tiga nasihat ulama tersebut.
“Pertama syukuri apa yang ada, kedua jangan takut selain kepada Allah, ketiga gantung semua keinginan kepada kehendak Allah. Tiga nasihat ini akan saya imani dan laksanakan,” ujar Anies, usai bertemu para ulama di Hotel Madani, Medan.