Selain dihadiri calon presiden 2024, May Day juga akan diwarnai 6 tuntutan buruh.
BARISAN.CO – Akan ada seratus ribu buruh datang ke Jakarta pada peringatan May Day 2023 esok. Istana Negara dan gedung Mahkamah Konstitusi akan jadi titik konsentrasi.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyampaikan peringatan May Day juga akan serentak dilakukan di 457 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
“Aksi May Day di Jakarta digelar dari jam 9.30 hingga 12.30 WIB. Seratus ribu orang akan datang ke Istana Negara dan gedung Mahkamah Konstitusi, lalu bergerak ke Istora Senayan untuk mengadakan May Day Fiesta, akan berisi orasi politik dari pimpinan-pimpinan buruh,” jelas Said dalam konferensi Pers, Kamis (27/4/2023) kemarin.
Said Iqbal menyebut juga mengundang dua calon presiden yang tidak mendukung UU Omnibus Law Cipta Kerja.
“Ada kemungkinan besar calon presiden tahun 2024 akan hadir. Tapi kami belum mendapat konfirmasi. Tapi satu yang terkonfirmasi adalah calon presiden yang pro kepada Omnibus Law tidak akan kami undang,” ujar Said.
Said Iqbal enggan menyebutkan siapa tokoh calon presiden yang akan diundang pada peringatan May Day. “Sudah kuat konfirmasinya akan datang mengucapkan Hari Buruh Internasional. Saya belum bisa sebut namanya.”
Enam Isu Prioritas
Ada enam isu yang akan disuarakan pada May Day 2023. Pertama, buruh meminta Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja dicabut.
UU tersebut merugikan buruh di antaranya lantaran membuka peluang perusahaan memberi upah minimum tanpa berunding dengan serikat buruh, mengontrak buruh tanpa periode, pesangon rendah, PHK, jam kerja terlalu panjang, cuti dan istirahat yang tidak manusiawi, serta soal tenaga kerja asing.
Kedua, Partai Buruh meminta agar mencabut undang-undang parliamentary threshold 4 persen. Menurut Said Iqbal, sebagai Partai pendatang baru, Partai Buruh layak untuk mendapatkan 30 kursi DPR di 16 Provinsi di 29 Dapil.
Ketiga, mendesak pemerintah mengesahkan RUU PPRT. Keempat, menolak RUU Kesehatan. Kelima, reforma agraria dan kedaulatan pangan. Keenam, buruh beraspirasi agar Presiden 2024 pro terhadap kelas pekerja. [dmr]