Scroll untuk baca artikel
Blog

Sampah dan Ancamannya Bagi Kehidupan Manusia

Redaksi
×

Sampah dan Ancamannya Bagi Kehidupan Manusia

Sebarkan artikel ini

Plastik mengandung polystyrene yang terbukti mengandung karsinogen dan memicu kanker.

Menggerus Kualitas Tanah dan Air

Sampah mencemari lingkungan baik tanah, air dan udara. Di tanah, sampah, khususnya plastik dapat menghalangi peresapan air dan sinar matahari. Akibatnya kesuburan tanah berkurang dan menyebabkan banjir.

Daun, rumput, kayu dan sisa makanan organik akan mengalami proses biodegradasi ketika tertimbun dalam tanah. Bahan-bahan tersebut akan diubah oleh bakteri menjadi senyawa yang berguna. Tapi tidak dengan sampah anorganik.

Pada sampah plastik mengandung polyethylene tidak dapat mengalami biodegradasi. Tapi plastik bisa terjadi fotodegradasi yakni menjadi rapuh dan terpecah – pecah bila terkena paparan ultraviolet dari sinar matahari. Sayangnya prosesnya sangat lama sekali. Butuh waktu bertahun – tahun untuk penguraian. Bisa 500 – 1.000 tahun lamanya.

Karena sulit terurai, sampah akan menjadi timbunan sehingga lahan media tanam semakin sulit ditemukan. Apalagi sampah anorganik mengandung senyawa kimia yang bisa mengubah unsur tanah itu sendiri.

Rosliana Eso, peneliti dari Universitas Halu Oleo menemukan kandungan logam berat pada tanah di Wua – Wua, Kota Kendari. Kandungan logam berat yang ditemukan adalah Besi, Mangan, Seng dan Chromium. Masing – masing logam berat persentasenya melebihi ambang batas, sehingga kualitas tanah di kota tersebut menjadi buruk.

Logam berat dan senyawa kimia lainnya juga meresap ke dalam tanah dan merusak kualitas air. Berdasarkan penelitian para akademisi di Indonesia, kualitas air di sekitar Tempat Pembuangan Sampah (TPS) lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang jauh dari TPA.

Jika kondisi ini terus menerus terjadi, maka sudah dipastikan kualitas hidup manusia akan semakin menurun. []


Penulis: Yusnaeni