Bung Hatta, sangat menghargai keberadaan kawasan Indonesia timur, yang saat itu, diwakili Mr. A.A. Maramis, yang non-muslim. Bung Hatta, menghindarkan ketakutan atau kekhawatiran kelompok minoritas, dengan menghapus tujuh kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Yang Maha Esa.”
Betapa elegan mereka. Betapa bersemangat mencari titik temu, bukan malahan memperbesar titik beda. Mereka berkesadaran objektivikasi. Ya, founding fathers republik ini. Sehingga Pancasila pun (masih) lestari hingga hari ini sebagai pedoman dalam membangsa dan menegara.