Scroll untuk baca artikel
Blog

31 Maret Kelahiran Bapak Filsafat Modern: Cogito Ergu Sum

Redaksi
×

31 Maret Kelahiran Bapak Filsafat Modern: Cogito Ergu Sum

Sebarkan artikel ini

Adagium Descartes merupakan pemikirannya dalam buku Principia Philosophia. Kata Cogito bermakna berpikir atau sadar dalam arti yang lebih luas. Kesadaran “cogito” ini ia canangkan sebagai kesadaran subjek yang rasional. Untuk menunjukkan keapriorian cogito, ia menggunakan metode kesangsian. Metode kesangsian sebagai kesangsian metodis universal, bahwa eksistensi segala sesuatu dapat diragukan. Sebab keraguan menunjukkan aktivitas berpikir.

Buku Discourse de la Methode menjadi magnum opus  karya Descartes. Melalui buku wacana tentang metode ia mendobrak total pemikiran tradisi. Ia beranggapan bahwa pemikiran tradisi cenderung tidak rasional. Sebagai pelopor paham rasionalisme, beranggapan perlunya menolak segala sesuatu yang datang dari tradisi dan otoritas dengan menempatkan rasio subjek sebagai titik pangkal; bahwa manusia yang berpikir sebagai pusat dunia.

Rasionalisme Descartes menyebabkan dirinya memiliki kesan menolak indrawi dan pengalaman empiris yang datang dari luar kepada kesadaran. Pandangan Cartesian tidak lepas dari pengalamannya sebagai tokoh matematikawan. Ia berpandangan seluruh jenis pengetahuan manusia selaras dengan asumsi kosmologisnya yang memandang alam memiliki struktur matematis.

Melalui struktur matematis inilah Descartes membuat kesimpulan bahwa tubuh tidak lain adalah sebuah mesin. Ia mengatakan, “saya tidak melihat perbedaan antara mesin-mesin buatan manusia dengan pelbagai tubuh yang disusun oleh alam. Saya menganggap tubuh manusia sebagai sebuah mesin.

Penggunaan kata mesin, menurut Fritjof Capra karena Descartes kerap menjadikan arloji sebagai model istimewa bagi mesin-mesin otomatis. Sebagaimana diketahui era tersebut industri arloji mencapai tingkat perkembangan menggunakan mesin otomatis.

Blog

RENNE Descartes bilang, aku berpikir oleh sebab itu…