Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Tokoh & Peristiwa

4 Maret 1621 VOC Bentuk Pemerintahan Batavia, Tonggak Belanda Kendalikan Nusantara

:: Thomi Rifai
4 Maret 2021
dalam Tokoh & Peristiwa
4 Maret 1621 VOC Bentuk Pemerintahan Batavia, Tonggak Belanda Kendalikan Nusantara

Patung Jan Pieterszoon Coen di depan Istana Daendels Waterlooplein (Lapangan Waterloo, sekarang Lapangan Banteng) [Foto: Pinterest]

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Pada 4 Maret 1621, Pemerintah Hindia-Belanda membentuk pemerintahan Stad Batavia (Kota Batavia) di pelabuhan bernama Jayakarta yang direbut dari kekuasaan Kesultanan Banten.

Sebelum dikuasai Banten, bandar ini dikenal sebagai Kalapa atau Sunda Kelapa, dan merupakan salah satu titik perdagangan Kerajaan Sunda.

Pelabuhan Sunda Kelapa yang kecil merupakan satu di antara enam pelabuhan kecil yang menjadi tempat pengiriman barang-barang dari luar negeri ke kawasan hulu sungai ke kerajaan lama Sunda di dataran tinggi Jawa Barat.

Sanusi Pane dalam Sedjarah Indonesia (1955) menuliskan, Sunda Kelapa pada masa Pajajaran sudah dikenal sebagai kota pelabuhan internasional. Bandar dagang ini menjadi tempat bertemunya kaum saudagar dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari Eropa dan Timur Tengah

BACAJUGA

Dongeng Utang Indonesia (Bagian Satu)

Dongeng Utang Indonesia (Bagian Satu)

12 Juni 2022
Dongeng Kumpeni

Dongeng Kumpeni

1 Juni 2022

Demi menghentikan pencaplokan kawasan oleh bangsa Portugis, pemimpin Muslim di Demak, Fatahillah menaklukkan pelabuhan ini di tahun 1527 dan memberinya nama Jayakarta.

Sejak tahun 1596, orang-orang Belanda sudah biasa berkunjung ke pelabuhan Banten yang terletak di dekatnya, dan di tahun 1610 mereka membangun sebuah loji dan gudang di Jayakarta.

Dalam buku Batavia Kota Hantu (2010), Alwi Shahab menjelaskan, dalam salah satu isi perjanjian, pihak Jayakarta memperbolehkan orang Belanda membuat gudang dan mengambil kayu untuk pembuatan kapal-kapalnya di Teluk Jakarta.

Jan Pieterszoon Coen sebagai Gubernur Jenderal VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) secara diam-diam mendirikan benteng pada 1617. Pendirian benteng itu kemudian tercium oleh Pangeran Jayakarta. Dirinya mengaku tak senang dengan tabiat Belanda, sehingga Sang Pangeran meminta bantuan Inggris untuk menyerang benteng VOC.

Mendapat serangan itu, Coen memutuskan mundur ke Banda, Maluku untuk menggalang bantuan lebih besar dalam menghadapi kedua kekuatan. Selepas kepergian Coen, benteng Belanda secara ajaib selamat.

Hal itu sebenarnya bukan karena kepahlawanan orang-orang Belanda, melainkan karena Inggris maupun pangeran Jayakarta yang masing-masing ingin menguasai benteng itu. Sementara, Sultan Banten tidak mau membiarkan salah satu dari mereka memilikinya.

Dalam nuansa penuh frustasi, garnisun Belanda hampir menyerahkan Benteng kepada Pangeran Jayakarta. Kelak, pasukan Banten mencegahnya sehingga wilayah Jayakarta direbut oleh Kesultanan Banten.

Imbasnya Pangeran Jayakarta terusir dari daerah kekuasaannya sendiri. Tak hanya itu, diusirnya Pangeran Jayakarta membuat Inggris mundur teratur karena lebih mementingkan permukiman dan barang-barangnya di Pelabuhan Banten.

Pada saat Coen kembali dari Banda membawa bala bantuan pada 29 Mei 1916, Coen langsung memimpin seribu pasukan untuk merebut Kota Jayakarta dari kekuasaan Kesultanan Banten. 

Setelah berjaya meruntuhkan Jayakarta, Coen lantas memerintahkan pembangunan sebuah benteng baru yang lebih besar dan kuat. Selain itu, ia juga membangun kota kecil untuk tempat bermukim orang-orang Belanda yang telah turut bertempur bersamanya.

Kota itulah yang dikenal sebagai Batavia, kendati Coen sebenarnya ingin memberinya nama Nieuw Hoorn alias Hoorn Baru, mengacu kepada kota kelahirannya di Belanda. Namun, usulan Coen terkait penamaan itu tidak disetujui para petinggi VOC.

Petinggi VOC lebih memilih Batavia, demi menghormati nenek moyang mereka dari suku Jerman (di Belanda) yang bebas dan merdeka, yaitu Batavi, yang menduduki delta sungai Rhine di zaman Romawi.

Tanggal 4 Maret 1621, nama Batavia dikukuhkan. Pemerintah daerahnya pun dibentuk. Sejak saat itu, Batavia resmi menjadi pusat kekuasaan VOC. Pengaruh ekonomi VOC semakin kuat dengan dimilikinya hak monopoli perdagangan. Masa inilah yang menjadi sandaran perluasan kekuasaan Belanda mengendalikan Nusantara hingga berabad-abad lamanya.

Nama Batavia dipakai sampai tahun 1942, ketika Belanda dikalahkan Jepang. Sebagai bagian dari de-Nederlandisasi, nama kota diganti menjadi Jakarta. Bentuk bahasa Melayunya, yaitu “Betawi”, masih tetap dipakai sampai sekarang. []

Topik: Alwi ShahabJan Pieterszoon CoenPangeran JayakartaSunda KelapaVOC
Thomi Rifai

Thomi Rifai

POS LAINNYA

Ketua Dewan Syuro Rabithah Alawiyah Habib Zein Umar bin Smith Wafat, Ini Sepak Terjangnya
Tokoh & Peristiwa

Ketua Dewan Syuro Rabithah Alawiyah Habib Zein Umar bin Smith Wafat, Ini Sepak Terjangnya

10 Agustus 2022
Sejarah Susu Formula dan Skandal Nestle
Tokoh & Peristiwa

Sejarah Susu Formula dan Skandal Nestle

1 Agustus 2022
1-7 Agustus: Pekan Menyusui Sedunia, Ini Tema dan Manfaatnya
Tokoh & Peristiwa

1-7 Agustus: Pekan Menyusui Sedunia, Ini Tema dan Manfaatnya

1 Agustus 2022
Jamal Khashoggi, Jurnalis yang Dibunuh Atas Perintah Putra Mahkota Arab Saudi
Tokoh & Peristiwa

Jamal Khashoggi, Jurnalis yang Dibunuh Atas Perintah Putra Mahkota Arab Saudi

20 Juli 2022
Hari Populasi Sedunia: Populasi Bertambah, Masalah Turut Bertambah
Tokoh & Peristiwa

Hari Populasi Sedunia: Populasi Bertambah, Masalah Turut Bertambah

11 Juli 2022
Sepak Terjang Shinzo Abe Hingga Akhirnya Ditembak Mati Eks Pasukan Marinir
Tokoh & Peristiwa

Sepak Terjang Shinzo Abe Hingga Akhirnya Ditembak Mati Eks Pasukan Marinir

8 Juli 2022
Lainnya
Selanjutnya
Perjuangan Pahit Kelontong Madura Bangkit dari Wabah Corona

Perjuangan Pahit Kelontong Madura Bangkit dari Wabah Corona

Jantu Sukmaningtyas, Membuka ‘Dapur Tekwan’ Berawal dari Kegemaran

Jantu Sukmaningtyas, Membuka 'Dapur Tekwan' Berawal dari Kegemaran

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Contoh Perbandingan Tarif Integrasi dan 28 Koridor Transjakarta yang Menerapkannya

Contoh Perbandingan Tarif Integrasi dan 28 Koridor Transjakarta yang Menerapkannya

12 Agustus 2022
Tarif Integrasi

Mulai Hari Ini, Tarif Integrasi Resmi Berlaku di 3 Moda Transportasi

12 Agustus 2022
meningkatkan daya belajar

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan untuk Anak Sebagai “Booster” Daya Belajar

12 Agustus 2022
berbuat baik

Berbuat Baik, Keharusan Bagi Manusia

11 Agustus 2022
anies kenang Habib Zen bin Umar

Anies Baswedan Kenang Habib Zen bin Umar: Berakhlak Mulia

11 Agustus 2022
Jakarnaval

Disparekraf DKI  Gelar Jakarnaval 2022, Bangkitkan Pariwisata Jakarta

11 Agustus 2022
Program Pelatihan Ekonomi Pasar Sosial

Program Pelatihan Ekonomi Pasar Sosial: Pentingnya Kesetaraan

11 Agustus 2022

SOROTAN

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

:: Redaksi
11 Agustus 2022

Penulis: Andi Rukman Nurdin Karumpa * BELAJAR dari filosofi pohon, selayaknya sebagai seorang insan berakal untuk pandai mempelajari dan mencari...

Selengkapnya
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang