Scroll untuk baca artikel
Blog

Ancaman Childfree di Era Milenial

Redaksi
×

Ancaman Childfree di Era Milenial

Sebarkan artikel ini

TAHUKAH anda tentang childfree? Menurut Cambridge Dictionary, childfree adalah keputusan antara suami dan istri untuk tidak memiliki anak setelah melangsungkan pernikahan, karena mereka menganggap bahwa mereka sudah puas dan bahagia terhadap pasangannya masing-masing. Childfree merupakan suatu pilihan hidup bagi pasangan yang telah menikah. Konsep childfree merupakan kehidupan pernikahan dimana di dalamnya berkeputusan untuk tidak memiliki anak. Baik anak kandung, anak angkat maupun anak tiri. Sedangkan berdasarkan

Gagasan childfree mulai muncul di akhir abad 20 ini kerap dianggap sebagai gaya hidup kebarat-baratan. Sebab gagasan childfree paling banyak dianut di negara-negara barat. Gaya hidup childfree hadir selaras dengan pemikiran bahwa memiliki anak bukan keharusan, melainkan pilihan.

Istilah childfree sudah lama mencuat di negara-negara maju sejak akhir tahun 2000-an. Bahkan pilihan hidup ini semakin populer. Sedangkan di Indonesia, istilah childfree mulai dikenal oleh masyarakat usai Gita Savitri membahas mengenai keputusannya menganut childfree dalam akun instagramnya.

Sejak saat itu, trend childfree mengalami peningkatan, khususnya di kalangan generasi milenial di Indonesia. Fenomena ini sungguh kontradiktif bila dilihat lebih dalam pada keluhuran budaya masyarakat Indonesia yang percaya bahwa mempunyai anak mendatangkan rezeki, seperti yang tergambar dalam pepatah masyarakat “Banyak anak banyak rejeki.

Data dan Kasus

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ari Handayani, proporsi wanita berstatus menikah usia 15-49 yang memutuskan childfree mengalami fluktuasi akhir-akhir ini. Pada tahun 2007 sebesar 59% kemudian di tahun 2012 turun menjadi 56% dan tahun 2017 naik kembali ke 58%.

Adapun proporsi laki-laki yang memutuskan childfree meningkat dari 52% pada SDKI 2007 menjadi 53% pada SDKI 2012 dan belum terjadi perubahan pada SDKI 2017 (Umam & Akbar, 2021). Sejalan dengan data di atas, data dari hasil sensus penduduk yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan penurunan laju pertumbuhan populasi sebesar 0,24% dari 1,49% pada tahun 2000-2010 menjadi 1,25% pada 2010-2020.