Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Tokoh & Peristiwa

Bagaimana Fritjof Capra Mengupas Hubungan Virus Corona & Lingkungan

:: Ananta Damarjati
18 September 2020
dalam Tokoh & Peristiwa
Bagaimana Fritjof Capra Mengupas Hubungan Virus Corona & Lingkungan

Ilustrasi barisan.co/Bondan PS

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Barisan.co – Dalam kaitannya dengan virus Corona, seluruh perbincangan seputar sains telah sepenuhnya fokus dalam soal virus itu sendiri, serta bagaimana menciptakan vaksin untuk menanganinya. Tapi di satu sisi, jarang disinggung bagaimana proses dan pola terbentuknya virus tersebut.

Padahal itu adalah perbincangan penting. Sekurang-kurangnya karena fakta bahwa virus Corona bukanlah semata given, barang jadi yang datang begitu saja untuk diteliti di laboratorium. Sebagai entitas, jelas ia punya semacam biografi yang bisa dikupas. Sehingga, perbincangan tentang proses dan pola yang membentuk virus ini seharusnya penting dilakukan terus menerus.

Dari perbincangan itulah akan tampak adanya sistem yang mengandung kepentingan, kekuatan, ide, atau bahkan ideologi di baliknya.

Beberapa saintis sudah melakukannya. Mereka mengupas bagaimana dan kenapa virus Corona terbentuk. Tulisan mereka—yang umumnya berpandangan bahwa segala hal berhubungan dengan segala hal, tanpa satupun ada di luar hubungan itu, termasuk virus Corona—bisa kita baca di internet yang sama, dengan internet yang kita gunakan untuk melihat youtube Deddy Corbuzier yang makin ke sini makin mirip ajang klarifikasi daripada podcast.

BACAJUGA

Filosofi Pohon

Filosofi Pohon

11 Agustus 2022
Epidemiolog UI: Pelonggaran Masker, Kesalahan Interpretasi

Epidemiolog UI: Pelonggaran Masker, Kesalahan Interpretasi

25 Mei 2022

Fritjof Capra, dalam hal ini, adalah saintis yang paling dihormati gagasan-gagasannya. Ia fisikawan Austria-Amerika yang terkemuka lewat karyanya The Tao of Physics (1975).

Capra termasuk fisikawan yang bicara soal lingkungan hampir secara menyeluruh. Hal itu dimungkinkan karena dalam setiap pembahasannya, Capra memutar ilmu fisika yang semula keras, mekanistis, dan reduksionis, menjadi fisika yang lembut, organis, dan berpandangan sistem.

Pandangan Sistem Dimulai dari Fisika

Dalam bukunya The Turning Point (1982) Capra menulis bahwa paradigma untuk menentukan visi kehidupan baru mestilah melampaui batas-batas konseptual dan disiplin. Sebab, visi itu mengandung kesadaran akan kesalinghubungan dan saling ketergantungan semua fenomena—fisik, biologis, psikologis, sosial, dan kultural.

Dalam situasi semacam itu, Capra menilai teori fisika kontemporer dapat digunakan sebagai pendekatan awal. Kenapa? Karena pada dasarnya teori ini menekankan tentang hubungan yang dinamis, dan bukannya pada entitas-entitas yang terpisah.

Capra mencontohkan, bahwa ada sistem yang membentuk mental kolektif masing-masing individu di dalam sebuah lingkungan. Tiap individu terlibat dalam pola-pola mental kolektif itu, ikut membentuk pola itu, dan pada gilirannya ikut terpengaruh pola itu jika ada ketidakseimbangan kosmis, seperti misalnya pandemi Corona yang terjadi sekarang.

Membahas tentang virus Corona, Fritjof Capra menilai bahwa, “Pandemi Covid-19 adalah respons biologis dari planet tempat tinggal kita.”

Lebih lengkap, Capra mengatakan, virus Corona harus dilihat sebagai respons biologis dari Gaia, planet kita, terhadap keadaan darurat sosio-ekologis yang diciptakan oleh manusia sendiri. Pandemi muncul dari ketidakseimbangan ekologi, yang konsekuensinya adalah akibat dari adanya ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang dramatis.

Seterusnya, pandemi Covid-19 adalah akibat dari obsesi kita meramu tatanan dunia di bawah nama kapitalisme. Obsesi ini, dalam praktiknya, meletakkan soal profit di atas segala kenyataan dari kehidupan, lingkungan, atau pertimbangan-pertimbangan penting lainnya.

Dari soal profit itulah kemudian muncul jenis kebijakan rabun jauh dengan daya rusak luar biasa, yang sering kali gagal melihat masa depan sebagai berkah.

Dalam pada itu, Capra menilai saham terbesar atas kerusakan yang ada sekarang dipegang oleh korporasi pangan multinasional. Merekalah pihak-pihak yang menolak proses, yang karakternya hanya berfokus pada profit masa sekarang di tempat ini.

Sehingga, kelakuan mereka yang umumnya membabat habis sebagian besar hutan hujan tropis adalah absolute presentness; bukan hasil sejarah masa lampau, bukan untuk persiapan masa depan, yang mana itu mematahkan jaring kehidupan dan memicu krisis-krisis kesehatan.

Satu dari banyak konsekuensi tindakan merusak ini adalah bahwa virus, yang hidup bersimbiosis dengan spesies hewan tertentu, melompat dari spesies tersebut ke manusia, di mana mereka sangat beracun atau mematikan. Virus Corona menyebar dari satu spesies kelelawar ke manusia di Tiongkok, dan dari sana menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.

Barangkali memang tidak ada yang baru dalam pandangan Capra. Apalagi memang, ia sudah menuliskan pandangan semacam ini sejak beberapa dekade lalu. Meski tetap saja, pada gilirannya, soal lingkungan yang ia kemukakan selalu benar dilihat dari sisi manapun, dan semakin valid dari waktu ke waktu.

Pada kenyataannya, sejak lama Fritjof Capra (dan ilmuwan lainnya) telah mengatakan bahwa ada konsekuensi tajam atas pembangunan sosial, ekonomi, dan sistem-sistem yang tidak berbasis lingkungan. Sayangnya, selama ini peringatan ilmuwan diabaikan pemimpin politik maupun korporasi multinasional. Dalam kaitannya dengan keberadaan Covid-19, mereka pun sebetulnya sebatas ‘terpaksa’ memperhatikan soal kerusakan-kerusakan yang mereka sebabkan.

Topik: Covid-19FisikaFritjof CapraTokoh
Ananta Damarjati

Ananta Damarjati

Warga negara Indonesia, tinggal di Jakarta

POS LAINNYA

Hari Pemuda Internasional 2022: Sejarah, Tema, dan Tujuannya
Tokoh & Peristiwa

Hari Pemuda Internasional 2022: Sejarah, Tema, dan Tujuannya

12 Agustus 2022
Ketua Dewan Syuro Rabithah Alawiyah Habib Zein Umar bin Smith Wafat, Ini Sepak Terjangnya
Tokoh & Peristiwa

Ketua Dewan Syuro Rabithah Alawiyah Habib Zein Umar bin Smith Wafat, Ini Sepak Terjangnya

10 Agustus 2022
Sejarah Susu Formula dan Skandal Nestle
Tokoh & Peristiwa

Sejarah Susu Formula dan Skandal Nestle

1 Agustus 2022
1-7 Agustus: Pekan Menyusui Sedunia, Ini Tema dan Manfaatnya
Tokoh & Peristiwa

1-7 Agustus: Pekan Menyusui Sedunia, Ini Tema dan Manfaatnya

1 Agustus 2022
Jamal Khashoggi, Jurnalis yang Dibunuh Atas Perintah Putra Mahkota Arab Saudi
Tokoh & Peristiwa

Jamal Khashoggi, Jurnalis yang Dibunuh Atas Perintah Putra Mahkota Arab Saudi

20 Juli 2022
Hari Populasi Sedunia: Populasi Bertambah, Masalah Turut Bertambah
Tokoh & Peristiwa

Hari Populasi Sedunia: Populasi Bertambah, Masalah Turut Bertambah

11 Juli 2022
Lainnya
Selanjutnya
Meredam Krisis dengan Nurani dan Empati

Meredam Krisis dengan Nurani dan Empati

Srawung Sastra

Srawung Sastra Balai Bahasa Jawa Tengah Bersama Sastrawan di Musim Pandemi Covid-19

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

koalisi gerindra pkb

Koalisi Gerindra-PKB, Prabowo: Gus Imin Orator Luar Bisa

13 Agustus 2022
Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

13 Agustus 2022
Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

13 Agustus 2022
Ekonomi Berbasis Kerakyatan

Menko PMK: Pentingnya Memiliki Sistem Ekonomi Berbasis Kerakyatan

13 Agustus 2022
Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

Rapimnas Partai Gerindra: Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

13 Agustus 2022
pelajar Indonesia di luar negeri

Jenderal Andika Berharap Pelajar Indonesia di Luar Negeri Berperan Penting dalam Pembangunan

13 Agustus 2022
Anugerahkan Tanda Kehormatan

Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bagi 127, Sastrawan Ajib Rosidi Salah Satunya

12 Agustus 2022

SOROTAN

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

:: Redaksi
11 Agustus 2022

Penulis: Andi Rukman Nurdin Karumpa * BELAJAR dari filosofi pohon, selayaknya sebagai seorang insan berakal untuk pandai mempelajari dan mencari...

Selengkapnya
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang