Scroll untuk baca artikel
Blog

Banyak Orang Baik di Sekitar Kita – Puisi Slamet Unggul

Redaksi
×

Banyak Orang Baik di Sekitar Kita – Puisi Slamet Unggul

Sebarkan artikel ini

PUISIMU PUISIKU PUISI KITA

Kita telah larut di malam terang
bulan sibuk mengusir kunang-kunang yang tersingkir zaman
bunyi jangkrik hening, terhempas knalpot motor
Senyap, rintihan gesekan daun sudah tertebang tadi siang.

Ahh.
Puisimu puisiku puisi kita
terjeda zaman
tidak kenal ampun.

Ahh,
Puisimu puisiku puisi kita
tinggal nunggu waktu

Ahh…

Mbohlah…

Semarang, 210920

SAAT BERADA DALAM TERAS RUMAHMU

Perjalanan ini melewati persawahan kering
dari kejauhan terlihat gunung Ungaran
gagah berdiri berkabut
terbungkus pepohonan

Saat berada dalam teras rumahmu
aku menikmati sejuknya angin
persawahan kering yang aku lalui tadi
sejenak terlupakan
senyum manismu membawa
suka tersendiri
sukar dilukiskan, sukar dibicarakan

entah dari mana datangnya
segerombol itik berbaris rapi melewati depan di mana aku duduk
ada kamu di sebelahku

kamu diam, tetap bicara manis
tentang kemajuan desamu
dari listrik yang bisa dinikmati
atau tentang jalan yang beraspal walau sebentar sudah hampir rusaK lagi

Saat berada dalam teras rumahmu
aku nikmati segelas kopi
kopi dari menumbuk sendiri
yang kamu campur dengan kelapa
jujur nikmat sekali
seperti mengandung minyak
tidak ketinggalan tiap aku berkunjung
singkong rebus dan kimpul rebus selalu tersaji
kali ini jagung tiada
mungkin bagian dari persawahan yang kering tadi aku lewati

terlihat bapakmu masih di kebun sebelah rumah
membelah bambu
masih kuat seprti dulu
lima tahun yang lalu
saat pertama kali aku main ke rumahmu
bapak yang bersahaja
petani yang menyayangi anak dan selalu menjaga silaturahmi pada tetangga petani yang hidup apa adanya
tidak terpengaruh dengan Covid – 19
petani yang bersahabat dengan alam

Saat berada dalam teras rumahmu
begitu damai

oh, desaku
oh temanku

Oh, Indonesiaku

Semarang, 29042020

BANYAK ORANG BAIK DI SEKITAR KITA

Ada kamu, ada aku
ada dia juga mereka
jangan tanya apapun
jawab saja pabila perlu

Sedang matahari saja
tidak pernah bertanya
juga bulan dan bintang.

Banyak orang baik di sekitar kita
jangan tanya apapun

Silaturahmi, memuliakan tamu
menjaga dan menghormati
itu kewajiban.

Kemarin ada lalu hilang
itu juga biasa

Sekarang ada esok tidak ada
juga biasa.

Kebaikan bisa apa saja.
ludah bisa jadi kebaikan
api bisa jadi kebaikan
air bisa jadi kebaikan.