Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Minhajul-Abidin sesungguhnya perkara bersyukur merupakan kewajiban umat Islam. Kewajiban bersyukur karena dua sebab
BARISAN.CO – Allah Swt senantiasa memberikan nikmat kepada hambanya, baik berupa kekayaan, pangkat, jabatan maupun kesehatan. Oleh karena itu hendaknya untuk bersyukur kepada Allah Swt atas segala karunianya.
Terlebih sebagai umat Muslim harus menyadari betapa pentingnya bersyukur, sebab syukur merupakan bentuk terima kasih seorang hamba kepada Tuhannya. Allah Swt berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 171:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah: 171)
Adapun cara bersyukur kepada Allah Swt yakni dengan ucapan, hati, dan tindakan. Bersyukur dengan ucapan, seperti mengucapkan zikir dan doa. Syukur dengan hati yakni persaksian atau mengesakan Allah. Sedangkan syukur dengan tindakan yakni perbuatan untuk selalu selalu ingat Allah Swt.
Hal ini sebagaimana pandangan Ibnul Qayyim:
الشكر ظهور أثر نعمة الله على لسان عبده: ثناء واعترافا، وعلى قلبه شهودا ومحبة، وعلى جوارحه انقيادا وطاعة
“Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah.” (Madarijus Salikin, 2/244).
Manfaat bersyukur kepada Allah
Lantas apa manfaat dan keutamaan bersyukur kepada Allah? Sebagaimana hadits Rasulullah:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ؛ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Artinya: “Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mu’min sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya.” (HR. Muslim)
Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Minhajul-Abidin sesungguhnya perkara bersyukur merupakan kewajiban umat Islam. Kewajiban bersyukur karena dua sebab yakni, Pertama, Agar kekal kenikmatan yang sangat besar itu, sebab jika tidak disyukuri akan hilang. Kedua, Agar nikmat yang telah kita dapatkan bertambah.
Lebih lanjut, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa Allah Swt mengetahui siapa hambanya yang bersyukur kepada-Nya.
Allah Mengetahui bahwa hamba-Nya bersyukur atas nikmatNya. Kelak Allah akan mengaruniakan kenikmatan yang lain. Sebab si hamba itu memang pantas mendapatkan kenikmatan. Dan jika tidak demikian, maka Allahakan menghentikan nikmatnya, putus dan orang yang demikian tidak pantas. Imam Al-Ghazali
Oleh karena itu hendaknya sebagai orang beriman untuk senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. Semoga kita termasuk orang yang selalu bersyukur.