Scroll untuk baca artikel
Blog

Diburu Jejak Digitalnya, Penolak Deklarasi KAMI di Surabaya

Redaksi
×

Diburu Jejak Digitalnya, Penolak Deklarasi KAMI di Surabaya

Sebarkan artikel ini

Barisan.co – Awalnya Koalisai Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menggelar acara  di Gedung Juang 45 Surabaya. Namun KAMI memindahkan acara di rumah Jabal Nur di Jalan Jambangan Surabaya.

Gelar acara yang dihadiri deklarator KAMI Jenderal TNI Purnawirawan Gatot Nurmantyo. Namun acara KAMI ini mendapatkan aksi penolakan di Gedung Juang 45 Jalan Mayjen Sungkono.

Saat Presidium Jenderal TNI Purnawirawan Gatot Nurmanyanto memberikan sambutan di atas podium, pihak aparat menghentikan dan membubarkan acara tersebut. Kepolisian menyebut kegiatan tersebut tidak mengantongi izin.

Dilansir dari laman cnnindonesia.com, Tak lama, Gatot Nurmanyanto lantas meninggalkan lokasi pertemuan. Kepergiannya diiringi orasi penolakan oleh massa kontra KAMI.

Saat ditemui kemudian di Masjid As-Salam Puri Mas Surabaya, Gatot menyebut kelompok demonstran yang kontra dengan gerakannya di ibu kota Jatim adalah massa bayaran.

“Karena yang demo di sana, karena kehadiran KAMI akhirnya ada demo. Demo kan dibayar. Dalam ekonomi susah seperti ini, ada rekan-rekan yang kesulitan dan ada tawaran ya diterima,” kata Gatot, Senin (28/9)

Sementara itu, di laman media sosial Facebook beredar penolak acara KAMI di Surabaya diburu jejak digitalnya. Screenshot status Facebook tersebut beredar ke laman-laman media sosial seperti Whatshapp dan twitter.

Jejak digital dengan akun Mujahidah Madura menuliskan, “Andri Adi Kusumo, Korlap aksi yang menolak Deklarasi KAMI di Surabaya saat GN hadir. Bantu saudaraku melacak jejak digital FB atau apapun tentang siapa sebenarnya dia itu.”

Namun setelah ditelusuri Barisan.co, akun Facebook dengan nama Mujahidah Madura tidak ditemukan.

Penulis: Lukni