Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Efek Plasebo, Bukan Obat yang Mengobati

Redaksi
×

Efek Plasebo, Bukan Obat yang Mengobati

Sebarkan artikel ini

Barisan.co – Pernahkah anda merasakan kondisi sakit yang mengharuskan berobat ke seorang dokter dan sembuh sebelum menum obatnya? Atau sembuh dari sakit dengan meminum obat yang diresepkan seorang dokter yang anda percayai?

Padahal anda tidak tahu betul jenis obat apa yang anda minum. Inilah yang disebut efek placebo. Pada abad ke-19 sebenarnya merupakan zat atau obat yang diberikan kepada pasien hanya untuk menyenangkan atau menenangkan pasien.

Plasebo (dari bahasa Latin yang artinya “saya harus nyaman” atau “saya akan senang”). Makna ini mengacu pada suatu fakta bahwa suatu keyakinan atas efektivitas dari suatu penanganan/ pengobatan akan dapat membangkitkan harapan yang membantu mereka/ pasien untuk menggerakkan diri sendiri agar menyelesaikan suatu masalah/ penyakit yang dialami  tanpa melihat apakah substansi yang mereka terima adalah aktif secara kimiawi atau tidak. Pada dasarnya placebo merupakan proses pengobatan dengan sugesti tapi efek menyembuhkannya bisa lebih dahsyat dari obat sebenarnya.

Dalam pengertian farmasi, Plasebo adalah sediaan obat tanpa efek farmakologi berbentuk (tablet, kapsul, cairan). Obat ini khusus diberikan untuk menenangkan pasien yang menurut diagnosa dokter tidak menderita gangguan organis. Atau untuk meningkatkan moral keyakinan pasien karena penyakit yang tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikontrol seperti Diabetes & Hipertensi.

Manfaat

Manfaat lain dari obat placebo adalah dalam proses penelitian medis tentang kemoterapi. Dengan membandingkan efek dari obat aktif dan plasebo. Peneliti dapat menentukan apakah obat memiliki efek khusus di luar yang diharapkan. Zat inaktif dalam placebo umumnya berisi laktosa dan zat tambahan lain untuk membentuk suatu serbuk kapsul atau tablet tanpa zat aktif obat sama sekali. Berbentuk kecil dan warna seperti layaknya obat asli.

Menurut dr. Probosuseno, Sp. PD K-Ger dari Ilmu Penyakit Dalam FK UGM, ternyata efek plasebo (pengaruh sugesti) ini sangat bermanfaat. Pada pasien yang sudah mempunyai penyakit kronis, motivasi untuk memasrahkan diri dan menerima segala yang disarankan oleh tenaga medis maupun paramedis. Ternyata memberikan peningkatan kualitas hidup, hal ini dibuktikan dengan indikator klinis, laboratorium dan keluhan pasien yang berkurang.

Imajinasi otak tentang keyakinan atau sugesti atas sesuatu hal akan menyembuhkan yang tertanam pada otak bisa memberikan perubahan biologis dan mempengaruhi tingkat pesan kimiawi dan hormon stres yang menandakan rasa sakit dan kesenangan. Emosi juga dapat mempengaruhi perubahan psikologi.

Contoh yang terjadi di Indonesia adalah anak yang terkena sakit batuk dan sesak biasanya akan akan menangis yang membuat saluran udara mengeras sehingga menyulitkan bernapas. Banyak orang percaya bahwa dengan kabut/ embun dingin di pantai pada pagi hari akan dapat menyembuhkan dan ternyata banyak yang membuktikannya. Namun ketika diteliti tenyata hal tersebut sebenarnya tidak ada hubungannya antara embun pagi di pantai dengan kesembuhan sesak napas.

Adanya efek plasebo menunjukkan pentingnya keyakinan, pikiran, dan jiwa kita dalam proses penyembuhan. Itulah sebabnya mengapa kita harus yakin pada obat yang diberikan dokter dan Apoteker. Keyakinan itu akan membuat kita sudah 50% dari proses penyembuhan apa lagi jika disertai dengan ber’doa kepadaNya meminta kesembuhan sebelum minum obat.

Penulis: Alfin Hidayat