Salah satu pertanyaan krusial yang diangkat dalam diskusi “Ngobrol Ekonomi” adalah bagaimana kebijakan harga memengaruhi nasib petani.
Kenaikan harga pangan sering kali tidak serta-merta menguntungkan petani. Sebaliknya, petani sering kali tidak mendapatkan harga jual yang layak karena rantai distribusi yang panjang dan ketergantungan pada tengkulak.
Kebijakan stabilisasi harga seharusnya tidak hanya berfokus pada kepentingan konsumen, tetapi juga memastikan bahwa petani mendapatkan insentif yang cukup untuk meningkatkan produksi mereka.
Program yang memperkuat akses petani terhadap pasar, meningkatkan efisiensi distribusi, serta memberikan subsidi yang tepat sasaran akan lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan operasi pasar.
Selain itu, ketergantungan pada impor pangan juga perlu dikurangi. Ketahanan pangan yang kuat hanya dapat dicapai jika pemerintah serius dalam mengembangkan produksi dalam negeri dengan kebijakan yang berpihak kepada petani.
Kebijakan ekonomi Prabowo Subianto dalam menjaga stabilitas harga pangan masih memiliki banyak celah yang perlu diperbaiki.
Operasi pasar dan pembukaan gerai pangan memang dapat membantu mengendalikan harga dalam jangka pendek, tetapi tidak menyelesaikan masalah struktural dalam sistem pangan nasional.
Untuk itu, beberapa rekomendasi yang dapat diajukan adalah: Pertama, Meningkatkan Produksi Pangan Domestik.
Pemerintah perlu memberikan dukungan lebih besar kepada petani, termasuk dalam bentuk subsidi benih, pupuk, serta akses terhadap teknologi pertanian yang lebih modern.
Kedua, Memperbaiki Sistem Distribusi. Distribusi yang efisien akan mengurangi ketimpangan harga antara wilayah perkotaan dan pedesaan serta mencegah spekulasi harga yang merugikan konsumen dan petani.
Ketiga, Mengembangkan Kebijakan Harga yang Berimbang. Harga yang stabil harus tetap memberikan keuntungan bagi petani tanpa membebani konsumen. Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan antara harga yang adil dan keberlanjutan sektor pertanian.
Keempat, Mengurangi Ketergantungan pada Impor. Dengan memperkuat produksi dalam negeri, ketergantungan pada impor dapat dikurangi sehingga stabilitas harga lebih terjamin.
Dengan kebijakan yang lebih komprehensif dan berorientasi jangka panjang, stabilitas harga pangan di Indonesia dapat terjaga tanpa mengorbankan kesejahteraan petani maupun daya beli masyarakat. []