Dari metode analisis isi yang seadanya saja tersebut boleh dikata setiap ayat yang mencantumkan kata miskin dalam redaksi kalimatnya dapat ditafsirkan atau diinterpretasikan sebagai berikut yaitu bahwa miskin adalah sebuah subjek yang menerima pemberian dari seseorang baik karena seseorang tersebut hendak mengerjakan kebajikan ataupun karena seseorang tersebut hendak menebus kesalahan yang diperbuatnya.
Dalam beberapa ayat pemberian kepada orang miskin disetarakan dengan ibadah langsung kepada Allah. Ibarat kata pemberian kepada si miskin menjadi jalan keimanan yang lain (jalan lain menuju Allah).
Masih dengan metode analisis isi yang seadanya tersebut Jika dicermati lebih lanjut maka ayat-ayat yang mengandung kata miskin seperti memberikan gambaran bahwa miskin adalah sebuah situasi atau keadaan yang dialami oleh seseorang. Yaitu sebuah keadaan dimana seseorang tersebut mengalami kekurangan atau terhalang atas pemenuhan kebutuhan pokok kehidupannya.
Sebagian ayat yang ada secara tegas menyatakan bahwa memperhatikan orang miskin ini bukan hanya tuntutan kepada setiap pribadi orang beriman tetapi juga sekaligus menjadi tugas sekumpulan orang beriman, bahkan menjadi indikator keimanan seseorang.
Dan Masih menurut sebagian ayat yang ada, kebutuhan pokok yang dimaksud adalah pangan, baik dalam arti sempit maupun luas. Dalam arti sempit yaitu barang atau benda yang lazim untuk dimakan. Sementara dalam arti luas adalah kemampuan seseorang untuk mengakses sumber-sumber penghidupan secara bebas.
Masih menurut analisis isi yang seadanya saja tersebut, pemberian kepada orang miskin memiliki berbagai tingkatan-tingkatan. Tingkatan itu bisa mulai dari hanya sekedar kebutuhan makan hingga kebutuhan yang nilainya setara dengan pemberian seorang anak kepada orang tuanya atau karib kerabatnya sendiri.
Dengan kata lain, pemberian yang disetarakan dengan pemberian untuk orang tua atau kerabat berarti pemberian tersebut secara otomatis memiliki kualitas dan kuantitas yang lebih dari hanya sekedar makanan belaka. Pemberian yang demikian itu pastilah memiliki kualitas yang tinggi karena mengandung unsur kasih sayang, tanggung jawab serta keikhlasan di dalamnya.
Di sisi yang lain penyetaraan kepada pemberian kepada orang tua atau kerabat berarti dapat diartikan bahwa pemberian tersebut bersifat dinamis. Artinya meningkat sesuai keperluannya dan selalu meningkat bergerak menuju keadaan ideal. Dan keadaan ideal bagi si miskin adalah keluar dari jerat kemiskinannya.