Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Ikhlas Menjadi Syarat Diterimanya Amal Ibadah

Redaksi
×

Ikhlas Menjadi Syarat Diterimanya Amal Ibadah

Sebarkan artikel ini

Makna dari maqolah tersebut yakni bahwa ikhlas adalah gerakan badannya secara batin atau hati. Sedangkan amal digambarkan sebagai jasadi atau tubuh. Sebagaimana Allah Swt berfirman:

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

 “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas)  kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Ikhlas menjadi syarat diterimanya amalan ibadah, namun ikhlas itu bertingkat sesuai dengan perbedaan orang yang beramal.