Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Indonesia Diprediksi Alami Ledakan Covid-19 Tahun Ini, Berikut Penyebabnya

Redaksi
×

Indonesia Diprediksi Alami Ledakan Covid-19 Tahun Ini, Berikut Penyebabnya

Sebarkan artikel ini

BARISAN.COEpidemiolog Indonesia di Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi Indonesia akan alami ledakan Covid-19 tahun ini. Menurutnya semua hanya tinggal menunggu momentum.

Keyakinan Dicky beralasan karena ada sejumlah faktor yang bisa memicu ledakan Covid-19 di Indonesia saat ini. Berikut faktor-faktor tersebut:

1. Community Transmission

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan Indonesia telah mengalami community transmission – kondisi di mana penularan penyakit tidak dapat diketahui dari mana asalnya.

Secara umum penularan Covid-19 dapat diketahui dari riwayat perjalanan dan kontak erat dengan orang yang terinfeksi. Namun saat ini, Indonesia tidak memiliki kemampuan mendeteksinya.

Hal itu disebabkan karena virus bergerak bebas di dalam komunitas dan dapat menginfeksi orang yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke atau dari daerah yang terdampak, serta kontak erat dengan penderita Covid-19.

Indonesia juga tidak memiliki data yang valid terkait kasus, jumlah pengetesan dan kematian akibat Covid-19. Kondisi itu membuat tim penanganan Covid-19 kesulitan melakukan tracing.

2. Masuknya Corona Varian Baru

Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi adanya tiga varian baru virus corona yang masuk Indonesia yaitu B.1.1.7 asal Inggris, B.1.617 asal India, dan B.1.351 asal Afrika Selatan.

Dua varian baru B.1.617 dan B.1.351 patut diwaspadai. Pasalnya B.1.617 merupakan hasil dari mutasi ganda E484Q dan L452R yang diprediksi lebih menular dan berbahaya.

Menurut penelitian virus B.1.617 memiliki kemampuan menghindar dari respon kekebalan tubuh. Virus ini telah membuat ‘tsunami Covid-19’ di India.

Begitu juga dengan B.1.351 bisa mengakibatkan immune escape atau penghindaran sistem imun. Pasien Covid-19 yang sudah sembuh bisa terinfeksi kembali, pun dengan mereka yang sudah divaksinasi tetap berisiko terinfeksi.

Jika ketiga virus tersebut menyebar secara luas, bisa jadi Indonesia akan bernasib seperti India dan Nepal.

3. Mudik Lebaran

Meski pemerintah telah melarang mudik dari 6 –   17 Mei 2021, masyarakat masih saja nekat mudik di jalur-jalur ‘gelap’. Aksi nekat ini dikhawatirkan akan memicu lonjakan kasus Covid-19 seperti yang terjadi di India.

Lonjakan Covid-19 di negari Bollywood itu terjadi karena multi faktor, tapi pemicu kuatnya adalah kegiatan keagamaan Kumbh Mela yang mengundang warga India dari berbagai daerah untuk upacara di Sungai Gangga.

Lebaran Idul Fitri, dari mudik hingga tradisi silaturahmi ke rumah sanak saudara bisa memicu lonjakan Covid-19 di Indonesia, seperti halnya India.

4. Euforia Vaksin dan Menurunnya Prokes

Banyak orang yang mengira vaksinasi sudah bisa melindungi dirinya dari Covid-19. Padahal tidak demikian.

Buktinya India telah memvaksinasi 17 juta penduduknya, namun masih saja dilanda ‘tsunami Covid-19’. Sebab vaksinasi membuat protokol kesehatan (prokes) menurun. Warga India tampak beraktivitas seperti biasa tanpa memakai masker saat penggalakan program vaksinasi.

Euforia vaksin dan menurunnya prokes ini juga melanda Indonesia. Banyak warga yang mulai berkerumun dan tidak memakai masker.

Padahal sekalipun sudah menjalani vaksinasi, kita tetap harus menjalankan prokes dan menjalani hidup sehat.

Prediksi lonjakan Covid-19 ini bisa saja tidak terjadi jika masyarakat patuh terhadap prokes: memakai masker, menjauhi kerumunan, menjaga kebersihan dan hidup sehat. [YSN]