Barisan.co – Dalam masa transisi, Jakarta mulai kembali membuka sektor pariwisata. Terhitung sejak 5 Juni 2020 fasilitas olahraga, restoran, museum, taman, pantai, mall, taman rekreasi, dan taman margasatwa diperbolehkan beroperasi.
Menurut Salman Dianda Anwar Ketua Jakarta Tourism Forum (JTF), Jakarta sudah siap dengan standar baru sejak dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) No. 131 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Pencegahan Penularan Covid-19 di Sektor Usaha Pariwisata pada Masa Transisi oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.
Salman menilai, perlu diadakan even-even berstandar kesehatan yang baru, untuk menunjukkan kesiapan pariwisata Jakarta. Standar kesehatan terutama perlu dijalankan sungguh-sungguh oleh pihak pengelola.
“Pihak pengelola perlu menyediakan fasilitas cuci tangan agar pengunjung rajin mencuci tangan. Jumlah pengunjung kapasitas juga sudah ditentukan 50% maksimal. Harus ditekankan pula agar membersihkan dan mendisinfeksi area kerja, area publik setiap 4 jam sekali.” Kata Salman dalam Mimbar Virtual oleh Barisan.co bertema Peluang dan Tantangan Pariwisata di Tengah Pandemi, Selasa (7/72020).
Selain itu Salman juga mengatakan, perlu strategi komunikasi dan edukasi untuk mengembalikan sarana pariwisata di masa transisi ini.
“Strategi komunikasi diperlukan agar pariwisata kembali bangkit. Salah satunya dengan melakukan kampanye untuk membentuk citra pariwisata Jakarta yang positif dan aman untuk dikunjungi.” Kata Salman.
Selain Salman Dianda Anwar, Mimbar Virtual bertema pariwisata oleh Barisan.co tersebut juga menghadirkan peneliti Institut Harkat Negeri Hafidz Arfandi. Mimbar Virtual Barisan.co merupakan seri yang rutin dilaksanakan setiap semingu sekali via Zoom.
Menurut Hafidz Arfandi sektor wisata domestik lebih didominasi oleh orang-orang kelas menengah ke bawah.
“Sedangkan wisatawan luar, ternyata orang-orang China lebih banyak dari negara-negara lain. Namun mereka kelasnya tetap menengah ke bawah (Putri/Dmr)