Scroll untuk baca artikel
Blog

Kisah David Gale, Aktivis Hak Asasi yang Divonis Mati

Redaksi
×

Kisah David Gale, Aktivis Hak Asasi yang Divonis Mati

Sebarkan artikel ini

Barisan.co – David Gale merupakan seorang profesor filsafat dan seorang pengarang buku yang baik. Ia juga tergabung dalam sebuah organisasi yang menolak hukuman mati bernama Deathwatch.

Ironisnya, Gale menjadi aktivis penolak hukuman mati yang divonis hukuman mati. Ia dihukum atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan sadis terhadap sahabat sekaligus rekannya sesama aktivis, Constance Harraway.

Dalam penyelidikan, ditemukan sperma di dalam tubuh Constance. Namun, tidak ada sidik jari Gale di TKP. Polisi berasumsi bahwa Gale menggunakan sarung tangan agar tak meninggalkan jejak.

Hidup Gale kemudian habis di dalam penjara. Ia kehilangan pekerjaan dan istri serta anaknya pergi meninggalkannya. Selama dipenjara, ia tak pernah mau berbicara untuk membela diri kepada pengacaranya.

Tetapi, tiga hari sebelum eksekusi dilangsungkan, ia meminta seorang jurnalis untuk menuliskan kisah tentangnya. Jurnalis tersebut bernama Bitsey Bloom. Jauh sebelum hari itu, Bitsey Bloom adalah orang yang mengambil sikap untuk membela perempuan korban pemerkosaan.

Bitsey tentu saja menolak untuk meliput. Terutama karena semua bukti memang mengarah kepada Gale. Namun, diawali rasa penasaran, Bitsey pun datang mewawancarai Gale dan berharap mendapatkan alasan Gale. Kepada Bitsey, Gale akhirnya bicara setelah selama ini ia memilih bungkam.

Saat detik-detik Gale akan dihukum mati, Bitsey menemukan bukti bahwa Gale tidak bersalah dan Constance melakukan tindakan bunuh diri untuk menunjukkan kepada lembaga hukum bahwa tuntutan hukuman mati atas tuduhan pembunuhan bisa saja salah seperti yang dilakukan penegak hukum terhadap Gale.

David Gale dalam Budaya Pop

Kisah hidup David Gale terpotret dengan apik dalam film besutan Alan Parker, berjudul The Life of David Gale. Dibintangi oleh Kevin Spacey dan Kate Winslet, film itu mendapat rating buruk oleh Rotten Tomatoes dengan skor 4,2 dari 10.

Namun, di luar ratingnya itu, The Life of David Gale sering menjadi perhatian terutama dalam perdebatan soal hukuman mati. Film yang dirilis tahun 2003 itu juga—berdampingan dengan kisah asli David Gale—sering hadir dalam diskursus filsafat.

Kisah hidup David Gale menjadi satu contoh bahwa terkadang manusia melakukan kesalahan berpikir. Dalam filsafat dikenal istilah Fallacy Of The Undistributed Midle Term, yaitu kesalahan berpikir karena orang yang mengambil kesimpulan tidak melakukan sesuatu apapun selain menghubungkan dua ide dengan ide ketiga, dan dalam kesimpulannya orang yang mengambil ide mengklaim bahwa telah menghubungkan satu sama lain.

Kekacauan berpikir ini, di satu sisi menunjukkan perlunya sikap skeptis sebelum membuat keputusan. Sehingga tidak dapat percaya begitu saja sebelum menemukan bukti yang kuat. Inilah yang menjadi elemen penting dalam berpikir kritis.

Skeptisisme adalah sebuah pembenaran bahwa ada kebenaran dan objektivitas di dunia ini, hanya saja sulit untuk ditemukan. Artinya, skeptisisme akan mendorong orang untuk mencari kebenaran seperti yang dilakukan oleh jurnalis Bitsey untuk menguak kasus David Gale.