Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Makna Angka 3, Belajar dari Kisah Nabi Khidir

Redaksi
×

Makna Angka 3, Belajar dari Kisah Nabi Khidir

Sebarkan artikel ini

Angka 3 bagi masyarakat jawa dengan mengucapkan kata “tiga” yang dibaca “tigo” yang memiliki pandangan bahwa kekuatan akal manusia untuk menapaki hidup ini ada 3 hal. Adapun ketiga kampampuan tersebut ada pada diri manusia yakni cipta, rasa, dan karsa.

3 Ajaran Nabi Khidir

Ada kisah menarik antara Nabi Khidir dan Nabi Musa, yakni ketika Nabi Musa merasa dirinya adalah orang yang paling pandai dan berilmu. Lalu Allah Swt menunjukkan kepada Nabi Musa, bahwasanya ada hamba yang lebih pandai darinya.

Singkatnya, Nabi Musa bertemu Nabi Khidir. Nabi Musa diperintahkan untuk tidak bertanya tentang hal-hal yang ia jumpai ketika bersamanya. Adapun tiga ajaran tersebut yakni, pertama, Nabi Khidir melubangi kapal. Kedua, Nabi Khidir membuh anak kecil dan Ketiga, Nabi Khidir membetulkan tembok rumah yang hampir roboh.

Nabi Musa gagal dalam pendidikan dan pengajaran telah gagal, karena Nabi Musa tidak mampu memenuhi syarat yang diajukan Nabi Khidir. Padahal syaratnya sangat mudah yakni “jangan bertanya.” Lantas Nabi Khidir menjelaskan kepada Nabi Musa atas 3 hal ajaran yang dilakukannya.

Pertama, Nabi Khidir melubangi perahu, bahwasanya Nabi Khidir tahu akan ada perampok yang akan menjarah kapal tersebut. Tentu jika

Kedua, Nabi Khidir menjelaskan alasannya membuh anak tersebut yakni bahwa anak tersebut kelak ketika dewasa akan menjadi anak yang nakal dan jahat.

Ketiga, Sedangkan ketika Nabi Khidir membangun tembok  rumah yang hampir roboh. Nabi Khidir tahu bahwa di dalam rumah tersebut ada harta warisan untuk anak yatim.

Apa yang diajarkan Nabi Khidir adalah ilmu dimensi waktu, bahwasanya Nabi Khidir memiliki kemampuan spiritual atau makrifat membaca tanda-tanda masa depan, seperti yang tidak kasat mata. Sebab Nabi Musa hanya sebatas indra dan akalnya, sedangkan Nabi Khidir mengajarkan tentang akhlak dan ilmu hakikat.