Scroll untuk baca artikel
Kisah Umi Ety

Membudayakan Membaca Pada Anak (Bagian Empat)

Redaksi
×

Membudayakan Membaca Pada Anak (Bagian Empat)

Sebarkan artikel ini

Saya masih ingat beberapa buku hadiah beliau. Sebagian besarnya merupakan buku cerita, seperti “Bamba Biru si Lumba-lumba” yang jadi favorit Ira dan serial dongeng Putri Kerajaan. Ada pula satu set buku pengetahuan “Lihatlah dari Dekat” tentang hewan, berisi 4 buku: Reptilia, Satwa Hutan, Makhluk Laut dan Binatang Malam.

Suami sangat sering berburu buku, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk anak-anak. Dahulu, ada lokasi khusus penjualan buku baru dan buku bekas dengan harga miring di Yogyakarta. Suami cukup telaten memilih, bahkan bisa mengerti ada bagian yang menarik dan bagus dalam banyak buku yang sebenarnya buku pelajaran untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Ditambah, kala itu ada buku-buku yang berasal dari Proyek Penyediaan Buku Bacaan Anak SD, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Oleh karena pencarian dilakukan agar berbiaya murah itu, maka beberapa buku seri tidak dimiliki secara berturutan atau kadang tidak lengkap. Diantaranya yang cukup banyak adalah beberapa buku kecil tentang ilmu pengetahuan terbitan BPK Gunung Mulia, seperti tentang pesawat, kereta api, dan cara kerja mesin-mesin pertanian. Ada pula berbagai buku cerita terbitan Pustaka Jaya, seperti “Seri Dongeng ASEAN”, seri Petualangan, dan seri Fabel.

Beberapa jenis buku memang nyaris sulit diperoleh dari pasar buku bekas kala itu, sehingga mesti dibeli di toko buku atau pameran buku. Pergi ke toko dan pameran buku memiliki kelebihan ketika membawa anak-anak. Mereka menganggapnya sebagai rekreasi dan tampak gembira. 

Tiap anak punya daya baca yang berbeda

Ketika masih dibacakan karena belum bisa membaca sendiri, keempat anak kami hampir setara jumlah buku dan waktu pembacaannya. Tetapi begitu mulai bisa membaca, Ira lah yang paling gemar membaca. Semua buku yang tersedia dibacanya. Bahkan buku-buku dari Proyek Penyediaan Buku Bacaan untuk Anak SD yang sebagiannya tidak pernah saya buka, ternyata juga dibaca Ira.

Bahkan, hal itu baru saya sadari belakangan. Pada suatu saat, kami berjalan-jalan melihat sapi. Saya jelaskan kepada Akram bahwa sapi itu untuk diambil dagingnya. Ira yang masih kelas 2 SD malah menambahkan “Ada sapi perah khusus diambil susunya. Kalau sapinya bagus bisa sampai 2 liter sehari”.  Saya tanya, “Dari mana Ira tahu?” “Dari buku “Si Mili Sapi Ajaib”.

Pada momen lain ketika melihat air selokan depan toko kami yang kotor, Ira bercerita kepada adik-adiknya “Air kotor itu bisa dibersihkan dengan disaring. Saringannya berlapis-lapis, ada lapisan batu, ijuk, pasir, pecahan bata, arang dan kerikil.” Ternyata, pengetahuan itu dia peroleh dari bacaannya, “Abdullah Penyelamat Air”.